Waspada! Bocah Penyintas COVID-19 di Thailand Alami Gejala Parah Ini, Ada yang Sampai Meninggal
AFP/Juni Kriswanto
Dunia

Puluhan pasien sembuh COVID-19 berusia kanak-kanak dan remaja di Thailand disebut mengalami gejala inflamasi parah, bahkan ada yang sampai meninggal karenanya.

WowKeren - Gejala Long COVID adalah hal yang harus diwaspadai bagi para pasien sembuh infeksi virus Corona. Namun ternyata ada sebuah gejala lain yang harus diwaspadai terutama untuk penyintas COVID-19 berusia kanak-kanak, yakni MIS-C.

Bahkan Thailand mengungkap 30-40 anak-anak di negaranya yang berstatus penyintas COVID-19 mengalami gejala MIS-C ini. Yang lebih memprihatinkan, gejala MIS-C yang dialami bahkan sampai membuat sang penyintas meninggal dunia.

MIS-C merupakan singkatan dari Multiple-System Inflammatory Syndrome in Children, atau dengan kata lain gejala peradangan (inflamasi) yang menyerang sejumlah sistem tubuh bersamaan. Sesuai namanya, biasanya MIS-C dialami oleh anak-anak dan remaja yang pernah terinfeksi kemudian sembuh dari COVID-19.

Presiden Royal College of Paediatricians di Thailand menyebut MIS-C sebenarnya adalah sindrom yang langka. Namun meski langka, efek yang ditimbulkan bisa sangat berbahaya, atau bahkan menyebabkan kematian.


MIS-C biasanya muncul sekitar 2-8 pekan setelah seorang anak atau remaja mengalami COVID-19. Gejala yang timbul antara lain nyeri perut, mual, ruam-ruam, diare, radang selaput mata, serta demam lebih dari sehari dengan suhu sampai di atas 38 derajat Celsius.

Lebih jauh, anak-anak yang menderita MIS-C bisa mengalami syok hingga kerusakan jantung. Karena itulah, pakar medis Thailand mendorong setiap orang yang merasakan gejala seperti disebutkan agar segera menuju pusat kesehatan.

Mengutip The Thaiger, seorang anak berusia 13 tahun di Krabi dilaporkan sudah sembuh dari COVID-19. Namun kemudian ia merasakan sesak di dada serta nyeri di perut bagian bawah.

Sang remaja pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Khlong Thom pada 18 September 2021. Remaja itu lantas dirujuk ke rumah sakit provinsi dan dinyatakan meninggal sehari setelahnya.

Paman mendiang menyebut keponakannya dinyatakan meninggal akibat COVID-19 meski sebenarnya telah sembuh dari penyakit infeksius tersebut. Sedangkan Direktur RS Krabi menduga mendiang meninggal akibat MIS-C yang merupakan akibat dari infeksi COVID-19 sebelumnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait