Jepang Upayakan Pengadaan Obat COVID-19 Oral Yang Dikembangkan Perusahaan Farmasi AS Merck & Co.
PxHere
Dunia

Perusahaan farmasi AS Merck & Co. tengah mengembangkan obat COVID-19 oral. Hal ini lantas 'dilirik' oleh Kemenkes Jepang yang berupaya untuk mendapatkan obat tersebut.

WowKeren - Panmdemi COVID-19 hingga saat ini masih menyelimuti negara-negara di dunia, termasuk Jepang. Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jepang tengan berada dalampembicaraan dengan perusahaan farmasi AS Merck&Co. untuk mendapatkan obat COVID-19 oral.

Perusahaan farmasi AS Merck&Co sendiri tengah mengembangkan obat COVID-19 oral untuk digunakan oleh mereka yang menderita atau terpapar virus dengan gejala ringan. Hal ini disampaikan oleh sumber dilansir dari Kyodo News, Senin (4/10).

Adapun obat yang dimaksud adalah molnupiravir yang mencegah virus masuk atau berkembang biak di dalam tubuh. Obat ini disebut berbeda dengan obat casirivimab dan imdevimab yang ada, yang diberikan secara intravena dalam pengobatan "antibodi koktail", meningkatkan harapan bahwa obat itu dapat mengurangi ketegangan pada fasilitas medis.

"Obat oral yang dapat digunakan di rumah untuk mereka yang menderita gejala ringan dapat dikembangkan pada akhir tahun ini (2021), dan kami sedang dalam negosiasi untuk penggunaannya segera disetujui," terang Perdana Menteri (PM) Yoshihide Suga dalam konferensi pers, pekan lalu.


Sebagai informasi, Merck sendiri akan mengajukan permohonan untuk penggunaan darurat obat COVID-19 di Amerika Serikat dengan Kemenkes, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, diharapkan untuk mengikutinya dengan segera menyetujui obat tersebut setelah permohonan untuk penggunaan rumah dibuat.

Sementara itu, penggunaan molnupiravir ini terlihat mengurangi separuh kemungkinan rawat inap atau kematian hingga 50 persen. Hal ini berdasarkan analisis sementara uji klinis di seluruh wilayah termasuk Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.

Sebanyak 7,3 persen pasien COVID-19 diketahui dirawat di rumah sakit atau meninggal pada hari ke 29 setelah minum obat oral, dibandingkan dengan 14,1 persen yang diber plasebo. Sementara itu, perusahaan farmasi AS Pfizer Inc., yang merupakan perusahaan perawatan kesehatan Swiss Roche Holding AG dan Shionogi & Co. Jepang juga bekerja untuk mengembangkan obat oral untuk COVID-19.

Seperti yang diketahui, saat ini masing-masing negara di dunia tengah fokus berupaya untuk bisa segera keluar dari pandemi COVID-19. Sebagian negara diketahui telah berhasil menurunkan angka kasus COVID-19.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait