Lomon Ungkap Adegan Paling Berkesan Bareng Cho Yi Hyun di 'All Of Us Are Dead'
Instagram/netflixkr
TV

Lomon sempat memuji naskah luar biasa 'All Of Us Are Dead' yang memberikan kesan mendalam padanya. Drama Netflix ini menggambarkan jiwa orang-orang yang berjuang sampai akhir untuk bertahan hidup.

WowKeren - "All Of Us Are Dead" sudah dirilis oleh Netflix sejak 28 Januari lalu. Sebelum dirilis, tim produksi sempat menggelar jumpa pers yang dihadiri oleh Park Ji Hu, Yoon Chan Young, Cho Yi Hyun, Lomon, Lee Yoo Mi dan bintang muda lainnya.

Dalam jumpa pers itu, Lomon memuji naskah luar biasa "All Of Us Are Dead" yang memberikan kesan mendalam padanya. "Bagiku, ketika pertama kali membaca naskahnya, aku benar-benar tenggelam dalam cerita. Aku menangis dan tertawa bersama dengan naskahnya," ujar Lomon.

"Naskahnya sangat menarik dan aku benar-benar ingin menjadi bagian darinya. Dan ketika mendengar siapa sutradaranya, aku merasa harus berada di sini," imbuh Lomon. Cowok yang dulunya memiliki nama panggung Park Solomon ini mengungkap adegan yang membuatnya terkesan.

Lomon memilih adegan perpisahannya dengan karakter Cho Yi Hyun. "Dalam adegan itu, aku harus menonton teman terdekatku, seseorang dalam kehidupan nyata juga, aku harus mengucapkan selamat tinggal pada karakter khusus ini karena keadaan. Jadi kupikir itu bercampur dengan emosi karakterku dan juga emosi pribadiku. Rasa terima kasih juga," lanjut Lomon.


Dalam wawancara lainnya bersama para pemain, Lomon sempat mengungkap pesona unik "All Of Us Are Dead". "Lebih dari segalanya, ada drama di 'All of Us Are Dead'. Selain zombie, itu menarik hubungan persahabatan dan cinta di antara teman-teman," ungkap Lomon.

Karena "All Of Us Are Dead" didasarkan pada webtoon yang awalnya dirilis 13 tahun yang lalu, para pemeran menggambarkan beberapa perbedaan antara kedua karya tersebut. Lomon berbagi, "Kami berusaha sangat keras untuk berakting seperti siswa sekolah menengah Korea modern."

"Dibandingkan 13 tahun lalu saat webtoon dibuat, budaya siswa SMA sekarang sudah berbeda. Kami memasukkan banyak improvisasi yang sesuai dengan siswa sekolah menengah Korea saat ini," lanjut Lomon dalam wawancaranya bersama majalah Cosmopolitan.

Sementara itu, "All of Us Are Dead" menggambarkan jiwa orang-orang yang berjuang sampai akhir untuk bertahan hidup dalam ruang terbatas, serta sifat manusia yang tersembunyi yang muncul ketika orang dipaksa ke dalam situasi yang mengerikan.

(wk/amal)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru