WHO Rekomendasikan Pil COVID-19 Merck untuk Pasien Bergejala Ringan
AP Photo
Dunia

Rekomendasi PBB itu muncul setelah adanya enam uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 4.796 pasien di mana molnupiravir mampu mengurangi risiko dirawat di rumah sakit.

WowKeren - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (2/3) telah merekomendasikan pil anti-Covid molnupiravir untuk pasien yang memiliki gejala ringan namun berisiko tinggi dirawat di rumah sakit. Beberapa di antaranya termasuk orang tua atau mereka yang tidak divaksin.

Pil molnupiravir dikembangkan oleh Merck, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS). Pil ini disarankan diminum sesegera mungkin setelah muncul gejala COVID-19 hingga lima hari ke depan. Bagi penderita COVID-19 yang tidak parah, sekelompok ahli WHO mengatakan dalam British Medical Journal bahwa orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau penyakit kronis juga dianjurkan untuk minum pil ini.

Namun mereka tidak menganjurkan pemberian obat ini kepada anak-anak maupun ibu hamil karena berbahaya. "Pasien muda dan sehat, termasuk anak-anak, dan wanita hamil dan menyusui tidak boleh diberikan obat karena berpotensi membahayakan," kata WHO.


Adapun rekomendasi PBB itu muncul setelah adanya enam uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 4.796 pasien. Hasilnya, uji coba menunjukkan bahwa molnupiravir mampu mengurangi risiko dirawat di rumah sakit, dengan 43 rawat inap lebih sedikit per 1.000 pasien berisiko tinggi, serta mempercepat kecepatan di mana gejala hilang rata-rata dalam 3,4 hari.

Kendati demikian, penyaluran pil ini juga bukan tanpa tantangan. WHO mengakui terutama di negara miskin, ketersediaan molnupiravir dikhawatirkan tidak bisa merata. "Masalah biaya dan ketersediaan yang terkait dengan molnupiravir dapat membuat akses ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menantang dan memperburuk ketidakadilan kesehatan," kata WHO.

Kemunculan obat oral untuk perawatan selama pandemi COVID-19 muncul di tengah vaksin yang tetap dianggap sebagai alat utama untuk memerangi virus corona. Para ahli menyambut baik obat ini yang diyakini mampu menghambat kemampuan virus untuk bereplika dan harus tahan terhadap varian.

Selain molnupiravir, satu-satunya pil anti-Covid utama lain yang tersedia adalah paxlovid dari Pfizer. Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS belum mengizinkan molnupiravir untuk digunakan pada anak di bawah 18 tahun karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang dan tulang rawan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait