Tiongkok Tekankan Hong Kong Harus Tetap Terapkan Kebijakan 'Nol COVID-19' Dalam Hadapi Pandemi
Pexels/cottonbro
Dunia

Selama pandemi berlangsung, Hong Kong mengadopsi kebijakan 'Nol COVID-19' milik Tiongkok. Tiongkok pun menekankan agar Hong Kong tetap memberlakukan kebijakan tersebut.

WowKeren - Hong Kong hingga saat ini diketahui masih dilanda pandemi COVID-19. Selama pandemi melanda Hong Kong, pemerintah mengadopsi kebijakan Tiongkok dalam melawan pandemi yakni "Nol COVID-19".

Kini, seorang pejabat kesehatan senior Tiongkok mengatakan bahwa Hong Kong harus tetap berpegang pada strategi "Nol COVID-19" yang berfokus pada pengurangan infeksi, penyakit parah, dan kematian. Hal ini disampaikannya saat Hong Kong bersiap untuk perincian rencana pengujian massal yang diharapkan digelar pada Maret 2022 ini.

Berdasarkan laporan dari kantor berita resmi Xinhua, Liang Wannian dari Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok yang berada di Hong Kong mengatakan untuk mengoordinasikan upaya memerangi wabah yang berkembang, mengatakan pengujian massal perlu dilakukan pada waktu yang tepat dengan semua detail diatur dengan cermat.

"Mengurangi infeksi, kasus parah dan kematian adalah prioritas paling mendesak dan utama di Hong Kong pada tahap saat ini," tutur Liang dalam keterangannya, dilihat pada Selasa (8/3). "Setelah target pertama tercapai, baru kita lanjutkan ke target kedua dan ketiga."

Liang menerangkan bahwa kebijakan "Nol COVID-19" itu bukan berarti nol infeksi dengan transmisi COVID-19 yang begitu kuat. Namun, kota juga harus melakukan yang terbaik untuk mengurangi infeksi dan mengambil tindakan untuk memotong transmisi lebih lanjut.


Hal itu disampaikan Liang ketika infeksi di pusat keuangan Asia telah melonjak ke rekor tertinggi dengan total sekitar 500.000 kasus dan lebih dari 2.200 kematian yang sebagian besar terjadi dalam dua minggu terakhir.

Pihak berwenang pun diketahui telah memberikan pesan yang kontradiktif dan membingungkan tentang skema pengujian massal wajib, serta apakah itu akan bertepatan dengan penguncia seluruh kota.

Di sisi lain, harga makanan di kota telah melonjak dan rak supermarket telah dikosongkan setiap hari selama seminggu karena stok penduduk yang cemas sehingga terjadi panic buying, khawatir tentang potensi penguncian.

Sejauh ini, Hong Kong diperkirakan telah melaporkan puluhan ribu infeksi COVID-19 pada hari ini, setelah peluncuran situs web pelaporan mandiri pada Senin (7/3) kemarin malam, di mana orang dapat mendaftar jika mereka terinfeksi COVID-19.

Setelah mendaftar melalui web tersebut, pihak berwenang nantinya akan mencoba memasukkan masyarakat yang terpapar COVID-19 ke fasilitas isolasi jika rumah mereka tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri atau isoman.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait