Epidemiolog Malaysia Prediksi Kasus COVID-19 Varian Omicron XE Bakal Masuk, Timbulkan Bahaya Baru
Dunia

Sebelumnya, WHO mengindikasikan varian Omicron XE sebagai varian yang perlu diperhatikan. Sementara itu, Malaysia diketahui telah membuka kembali pembatasan.

WowKeren - Virus COVID-19 tampaknya hingga saat ini masih terus berkembang, bahkan berevolusi. Seperti yang belum lama ini ditemukan yakni varian Omicron XE. Sebelumnya, Thailand melaporkan telah mendeteksi kasus pertama Omicron XE.

Kini, seorang ahli epidemiologi medis mengatakan kepada situs berita Malaysia The Star, bahwa varian Omicron XE diprediksikan akan mencapai Malaysia dalam kurun waktu satu bulan, dan berpotensi menimbulkan "bahaya baru".

Seperti yang diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah menyatakan varian Omicron XE sebagai "varian yang menjadi perhatian". Selain itu, WHO juga mengatakan bahwa varian tersebut mungkin lebih menular daripada subvarian Omicron sebelumnya.

Meski demikian, WHO mengatakan bahwa Omicron XE mungkin belum menjadi perhatian, lantaran saat ini tidak ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan. Sementara itu, ali epidemiologi medis Universitas Putra Malaysia Malina Osman mengatakan bahwa ketika perbatasan Malaysia ditutup, varian Omicron hanya membutuhkan waktu satu atau dua bulan untuk mencapai pantai Malaysia.


Menurut Malina Osman, hal tersebut lantaran Omicron XE dinilai lebih mudah menular dibandingkan dengan varian sebelumnya. Maka dari itu, ia menyimpulkan "secara teoritis", bisa tiba di Malaysia lebih cepat.

Meski masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut, WHO dalam laporan mingguan terbarunya yakni 5 April 2022, mengatakan bahwa varian baru itu memiliki keunggulan transmisi sekitar 10 persen daripada Omicron BA.2, bentuk paling dominan dari COVID-19 di seluruh dunia.

Sedangkan menurut CNBC, varian Omicron XE telah terdeteksi pada 637 pasien di Inggris. Kemudian juga telah terdeteksi di India.

Di sisi lain, pakar kesehatan lainnya yang juga diwawancarai oleh The Star, mengatakan bahwa varian baru bisa saja datang ke Malaysia lebih cepat, mengingat perbatasan telah dibuka kembali. Meski demikian, Malina mengatakan bahwa belum ada indikasi yang menunjukkan Omicron XE menyebabkan infeksi parah seperti varian Delta.

Akan tetapi, kata Malina, Omicron XE memiliki risiko yang masih tinggi, khususnya bagi mereka yang belum divaksinasi COVID-19 atau yang tidak terinfeksi sebelumnya. Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Malaysia, Khairy Jamaluddin mengatakan bahwa belum ditemukan kasus Omicron XE di negaranya.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait