Kebijakan COVID-19 Hong Kong Picu Penumpukan Limbah Plastik yang Menggunung
AFP
Dunia

Pemerhati lingkungan menyatakan jika kebijakan COVID-19 Hong Kong yang ketat berdampak pada kerusakan lingkungan karena limbah yang dihasilkan cukup banyak.

WowKeren - Kebijakan terkait penanganan COVID-19 di Hong Kong memicu penumpukan sampah plastik di mana-mana. Sebagaimana diketahui, Hong Kong memang memiliki kebijakan yang ketat terkait COVID-19.

Namun, kebijakan karantina yang ketat justru menuai kritik lantaran dianggap merusak ekonomi dan kesehatan mental. Bahkan pemerhati lingkungan menyatakan jika kebijakan itu berdampak pada kerusakan lingkungan karena limbah yang dihasilkan cukup banyak.

Pengusaha perawatan kulit yang berbasis di Hong Kong Clementine Vaughan, mengatakan menjelaskan bahwa banyak sampah plastik yang dihasilkan dari kebijakan itu sebab hampir setiap benda selalu dibungkus plastik seperti remote control, bantal, dan kemasan makanan.

"Setiap anggota staf di sini memakai APD lengkap ... pakaian, sarung tangan, sepatu bot, topi, dan itu dipakai setiap anggota staf dan di setiap lantai," katanya yang terbang ke kota pada 4 April, berbicara kepada Reuters. "Telepon, Anda tahu, remote control, semuanya dibungkus plastik."


Hong Kong diketahui membuang sampah plastik hingga 2.300 ton setiap harinya. Sedangkan, tingkat daur ulang hanya berkisar di angka 11 persen menurut pemerintah. Sedangkan sisanya, masuk ke tempat pembuangan sampah.

Para pejabat juga sebetulnya telah menyadari lonjakan sampah plastik sekali pakai ini sejak pandemi COVID-19 pertama kali dimulai, menurut seorang juru bicara pemerintah. Untuk itu, para pejabat pemerintah juga mendesak orang-orang untuk mengadopsi gaya hidup hijau.

Mr Edwin Lau, dengan kelompok lingkungan lokal The Green Earth, mengatakan pendekatan Hong Kong terhadap COVID-19 mencerminkan kurangnya kesadaran lingkungan. Lau mendesak pemerintah untuk mengizinkan daur ulang atau penggunaan kembali plastik dari fasilitas karantina.

"Orang-orang yang tinggal di hotel karantina, mereka bukan kasus yang dikonfirmasi," ujarnya. Hong Kong sendiri masih berpegang teguh pada kebijakan Nol-Covid, yang telah mengkarantina ribuan orang tahun ini.

Fasilitas karantina justru menambah masalah sampah. Bahkan penduduk mengonfirmasi kepada Reuters bahwa semua makanan dikemas dalam kantong plastik. Paul Zimmerman, seorang anggota dewan distrik terpilih, mengatakan fasilitas itu juga bentuk pemborosan karena tidak dapat digunakan untuk jangka panjang.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru