Masa Penguncian COVID-19 Telah Berakhir, Shanghai Disebut Larang Gunakan Istilah 'Lockdown'
Pexels/Edward Eyer
Dunia

Penguncian ketat COVID-19 sekitar dua lebih di Shanghai, kini akhirnya telah dicopot. Bersamaan dengan ini, Shanghai dilaporkan meminta agar media tak gunakan lagi istilah 'lockdown'.

WowKeren - Penguncian atau lockdown ketat yang diberlakukan oleh Shanghai selama beberapa waktu itu kini akahirnya telah dicabut. Atas hal ini, pihak berwenang di Shanghai pun dilaporkan telah memerintahkan media untuk menahan diri dari menggunakan istilah "lockdown" saat melaporkan akhir dari penguncian kota selama dua bulan.

Sebagaimana diketahui, pada minggu ini, penguncian di kota yang berpenduduk 25 juta orang itu telah dibuka kembali. Hal ini lantas memungkinkan sebagian besar meninggalkan rumah mereka, pergi bekerja, dan menggunakan transportasi umum setelah lebih dari 60 hari di dalam.

Sementara itu, pada Kamis (2/6), menurut arahan yang bocor dari kota, media Tiongkok diberitahu untuk menyebarkan informasi tentang perubahan pembatasan, tetapi diperintahkan untuk tidak menggunakan frasa "mengakhiri penguncian". Hal ini disampaikan oleh arahan sensor yang dikeluarkan ke media pada Selasa (31/5), dan bocor ke China Digital Times.

"Tidak seperti Wuhan, Shanghai tidak pernah menyatakan penguncian, jadi tidak ada 'pengakhiran penguncian'," bunyi arahan tersebut dilansir dari The Guardian, Kamis (2/6). "Semua bagian Shanghai mengalami penekanan dan penangguhan gaya manajemen statis, tetapi fungsi inti kota tetap beroperasi selama periode ini. Tekankan bahwa tindakan terkait bersifat sementara, kondisional, dan terbatas."


Selanjutnya, China Digital Times memperingatkan bahwa arahan semacam itu terkadang disampaikan kepada penerbit secara lisan, sehingga kata-katanya mungkin tidak tepat. Hingga saat ini aturan tersebut masih belum ada keterangan lebih lanjut.

Seperti yang diketahui, selama lebih dari dua bulan, penduduk Shanghai sebagian besar dikurung di apartemen atau komunitas perumahan mereka , atau dibawa ke pusat karantina terpusat, seringkali hanya karena tinggal di gedung yang sama dengan kasing.

Bahkan pada minggu-minggu awal penguncian, Shanghai dilanda kekurangan makanan dan masalah dalam mengakses perawatan medis. Lalu bisnis dan pabrik yang tidak tutup harus beroperasi dalam sistem "loop tertutup", seringkali dengan staf yang tinggal di lokasi.

Meski demikian, pada pekan ini, pembatasan dicabut untuk sekitar 22,5 juta orang di daerah berisiko rendah. Meski telah aturan telah dicabut, namun warga tetap harus memakai masker di tempat umum dan menghindari pertemuan, serta makan di restoran tetap dilarang.

Sementara itu, toko bisa kembali beroperasi dengan kapasitas 75 persen, sedangkan gym akan dibuka kembali di kemudian hari. Meski pencabutan pembatasan itu dilakukan ketika pihak berwenang menyatakan wabah dikendalikan secara efektif, tapi arahan itu juga mendesak media untuk menekankan bahwa pelonggaran itu "bersyarat".

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait