Menurunkan Berat Badan Setelah Diet Ekstrem
Instagram/mauveshavira
Health

Mengurangi porsi makan secara ekstrem saat diet ternyata malah membuat berat badan jadi lebih mudah mengalami kenaikan. Lantas, apa saja penyebab dan bagaimana cara Shavira Agatha mengatasinya?

WowKeren - Saat berat badan tak kunjung mengalami penurunan setelah melakukan diet ekstrem dalam jangka waktu tertentu, Shavira mengungkapkan bahwa reverse dieting adalah jalan keluarnya. Pada metode ini, seseorang harus menaikan jumlah kalori yang dikonsumsi dari defisit jadi maintenance. Metode ini dilakukan untuk mengembalikan laju metabolisme tubuh.

"Kalau berat badan sudah stagnan, reverse dieting adalah jalan keluarnya. Jadi reverse dieting itu dimana kamu makan kembali di kalori maintenance untuk menjaga berat badan. Enggak bisa dipungkiri, kalau melakukan reverse dieting, kemungkinan besar akan naik beratnya," terang Shavira. "Tapi itu bukan hal yang buruk karena lebih baik begitu daripada turun terus. Supaya tidak kebablasan, kamu bisa ambil TDEE (total kalori yang dibakar tubuh per hari) sebagai patokan. Kamu create kalori defisit maksimal 500 kalori dibawah TDEE."

Agar tidak kebablasan saat menerapkan kalori maintenance, pastikan untuk memerhatikan jumlah TDEE. Cara ini bisa dilakukan dengan bantuan aplikasi penghitung kalori. Jika terlalu malas menghitung kalori namun masih ingin menjaga berat badan, kalian juga bisa terapkan metode volume eating.

"Kamu bisa melakukan kalori defisit dengan menimbang makanan atau menghitung kalori yang kamu makan. Sekarang bisa download aplikasi penghitung kalori makanan. Aplikasi itu tidak 100% akurat tapi sangat amat membantu untuk mengira-ngira," lanjut Shavira. "Misalnya, mau kenyang tapi enggak mau hitung kalori tapi mau turun berat badan. Lakukanlah metode volume eating. Kamu bisa fokus ke makanan-makanan yang kalorinya rendah seperti tumis buncis atau dada ayam."

(wk/yoan)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel