Reaksi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Usai Selamat Dari Mosi Tidak Percaya
Xinhua/Pippa Fowles
Dunia

Boris Johnson memenangkan dukungan 211 dari 359 anggota parlemen Konservatif dalam pemungutan suara rahasia. Angka tersebut lebih dari jumlah mayoritas yang dibutuhkan untuk tetap berkuasa.

WowKeren - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson selamat dari mosi tidak percaya pada Senin (6/6). Johnson mendapatkan dukungan yang cukup dari Partai Konservatif-nya untuk tetap menjabat meski ada pemberontakan substansial yang membuatnya dinilai menjadi pemimpin yang lemah dengan masa depan yang tidak pasti.

Johnson dan stafnya terungkap telah berulang kali mengadakan pesta mabuk-mabukan yang mencemooh pembatasan COVID-19 yang mereka terapkan pada orang lain. Dukungan di antara sesama anggota parlemen Konservatif telah melemah karena beberapa orang melihat seorang pemimpin yang terkenal karena kemampuannya untuk terhubung dengan pemilih kini menjadi kewajiban dalam pemilihan.

Meski demikian, Johnson memenangkan dukungan 211 dari 359 anggota parlemen Konservatif dalam pemungutan suara rahasia. Angka tersebut lebih dari jumlah mayoritas yang dibutuhkan untuk tetap berkuasa. Meski demikian, hal itu menandakan adanya pemberontakan signifikan dari 148 anggota parlemen.

Adapun Johnson menyebut kemenangannya "meyakinkan" dan mengatakan bahwa partai tersebut sekarang harus "bersatu". "Artinya sebagai pemerintah kita dapat bergerak dan fokus pada hal-hal yang menurut saya sangat penting bagi masyarakat," ujarnya.


Tanpa calon terdepan yang jelas untuk menggantikannya, sebagian besar pengamat politik memang telah memperkirakan Johnson akan memenangkan tantangan itu. Tapi pemberontakan masih bisa menjadi momen penting baginya, dan itu merupakan tanda perpecahan yang mendalam di Partai Konservatif.

Margin kemenangan Johnson lebih rendah dibanding pendahulunya Theresa May dalam pemungutan suara serupa pada Desember 2018. Diketahui, May terpaksa mengundurkan diri enam bulan kemudian.

Sementara itu, pemberontak Partai Konservatif telah bersumpah untuk terus berusaha untuk memaksa Johnson keluar dari kantornya. Beberapa dari 148 anggota parlemen yang memilih menentangnya disebut "sangat menentang" jabatan perdana menteri Johnson.

Sumber-sumber pemerintah bersikeras margin kemenangan Johnson tidak masalah, dengan seorang menteri kabinet mengatakan "kemenangan adalah kemenangan". Mereka mengatakan bahwa mengingat hasilnya, para pemberontak perlu "mengubah aturan atau tutup mulut".

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait