Gubernur New York Teken UU Soal Kepemilikan Senjata, Disebut Jadi yang Pertama Terapkan Inisiatif
AP Photo/Mary Altaffer
Dunia

Buntut aksi penembakan massal yang kembali marak di AS, membuat pemerintahan kembali merundingkan kebijakan terkait kepemilikan senjata. Termasuk di negara bagian New York.

WowKeren - Belakangan aksi penembakan massal kembali marak di Amerika Serikat (AS). Hal ini pun menyita perhatian publik dunia. Pemerintahan AS pun diketahui tengah berunding untuk membawa UU terkait kepemilikan persenjataan.

Di New York, Gubernur Kathy Hochul diketahuin telah menandatangani Undang-Undang yang mengatur batas usia kepemilikan senjata. Di bawah UU baru itu, maka warga New York di bawah usia 21 tahun akan dilarang membeli senapan semi-otomatis.

Dengan begitu, disebut menjadikan negara bagian itu di antara yang pertama memberlakukan inisiatif pengendalian senjata besar menyusul gelombang massa yang mematikan atas penembakan.

Sebagai informasi, Hochul sendiri merupakan seorang Demokrat, di mana menandatangani 10 undang-undang terkait keselamatan publik, termasuk satu yang akan memerlukan microstamping dalam senjata api baru, yang dapat membantu penegakan hukum menyelesaikan kejahatan terkait senjata.

Sementara itu, yang lain, disebut merevisi undang-undang "bendera merah" negara bagian, yang memungkinkan pengadilan untuk sementara mengambil senjata dari orang-orang yang mungkin menjadi ancaman bagi diri mereka sendiri atau orang lain.


"Di New York, kami mengambil tindakan tegas dan berani. Kami memperketat undang-undang bendera merah untuk menjauhkan senjata dari orang-orang berbahaya," ujar Hochul dalam konferensi pers di Bronx, dilansir pada Selasa (7/6).

Di sisi lain, legislatif New York disebut meloloskan RUU itu minggu lalu, mendorong perubahan setelah sepasang penembakan massal yang melibatkan pria bersenjata berusia 18 tahun menggunakan senapan semi-otomatis, sehingga sepuluh orang kulit hitam tewas dalam serangan rasis di supermarket Buffalo 14 Mei 2022 lalu. Kemudian penembakan di sekolah Texas merenggut nyawa 19 anak dan dua guru 10 hari kemudian.

Adapun tindakan cepat di New York lebih lanjut menggambarkan perbedaan tajam antara para pemimpin Republik dan Demokrat tentang bagaimana menanggapi kekerasan senjata.

Sementara Gubernur Texas Greg Abbott, mengatakan setelah pembantaian anak-anak di Uvalde bahwa pemerintah harus meningkatkan keamanan di sekolah dan sumber daya untuk kesehatan mental, tetapi Partai Republik mengatakan undang-undang senjata yang lebih ketat tidak efektif.

Kemudian, Rekan Republik Gubernur Tennessee Bill Lee menggemakan sentimen serupa Senin (6/6), sehari setelah tembakan di dekat klub malam Chattanooga menewaskan tiga orang dan beberapa orang terluka.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait