Elon Musk Ejek Ancaman Gugatan, Saham Twitter Anjlok
Unsplash/Brett Jordan
Dunia

Pada Senin (11/7), Elon Musk buka suara terkait pembatalan pembelian Twitter dengan mengunggah meme di akun pribadinya. Meme tersebut terdiri dari empat gambar dan tulisan bernada mengejek.

WowKeren - Miliarder Elon Musk berencana untuk membatalkan kesepakatan pembelian Twitter senilai USD 44 miliar atau setara Rp Rp 658,9 triliun. Twitter lantas mengatakan akan menuntut untuk memaksa Musk menyelesaikan kesepakatan tersebut.

Pada Senin (11/7), Musk buka suara dengan mengunggah meme di akun Twitter pribadinya. Meme tersebut terdiri dari empat gambar dan tulisan bernada mengejek.

"Mereka bilang saya tidak bisa membeli Twitter. Lalu mereka tidak mau mengungkapkan info bot. Sekarang mereka ingin memaksa saya membeli Twitter di pengadilan. Sekarang mereka harus mengungkapkan info bot di pengadilan," demikian isi meme tersebut.

Cuitan Elon Musk

Twitter/@elonmusk

Dalam cuitan lain, Musk mengunggah foto bintang seni bela diri Chuck Norris di hadapan papan catur. "Chuckmate," tulis Musk dalam unggahan tersebut.


Bersamaan dengan cuitan Musk tersebut, saham Twitter dilaporkan anjlok pada hari Senin. Saham platform media sosial tersebut turun 11,3 persen menjadi berakhir pada USD 32,65. Analis menilai keluarnya Musk menempatkan Twitter dalam keadaan rentan pada saat yang menantang untuk bisnis intinya.

Sebagai informasi, Twitter mengumumkan pada akhir bulan April lalu bahwa mereka akan menjual kepemilikannya ke Musk. Namun pada Jumat (8/7) pekan lalu, pengacara Musk secara terbuka mengajukan pemberitahuan bahwa dia ingin keluar dari perjanjian tersebut. Alasannya, Twitter dinilai agal memberikan informasi yang dijanjikan tentang akun palsu dan spam yang juga disebut sebagai "bot".

Pada Senin malam, Twitter memberikan tanggapan dan merilis surat dari tim hukumnya. Mereka menyebutkan bahwa alasan sang bos Tesla untuk mengakhiri kesepakatan itu "tidak valid dan salah".

"Twitter menuntut agar Mr. Musk dan Pihak Musk lainnya mematuhi kewajiban mereka berdasarkan Perjanjian, termasuk kewajiban mereka untuk menggunakan upaya terbaik masing-masing untuk menyempurnakan dan mengefektifkan transaksi yang dimaksud dalam Perjanjian,” kata pengacara Twitter di Wachtell, Lipton, Rosen & Katz.

S&P Global Ratings mengatakan langkah terbaru Musk "membawa beberapa risiko penurunan" untuk Twitter. menunjuk pada gentingnya pendapatan perusahaan yang terkait dengan iklan karena meningkatnya risiko resesi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait