Mantan Manajer Twitter Terlibat Kasus Mata-Mata Arab Saudi
Unsplash/Souvik Banerjee
Dunia

Jaksa mengatakan penasihat dekat Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman merekrut Abouammo untuk memanfaatkan pengetahuan orang dalam untuk mengakses akun Twitter.

WowKeren - Seorang mantan manajer Twitter Inc pada Selasa (9/8) telah dihukum atas enam tuduhan kriminal. Dia dituduh melakukan aktivitas mata-mata untuk Arab Saudi.

Beberapa tuduhannya termasuk bertindak sebagai agen untuk negara itu dan mencoba untuk menyamarkan pembayaran dari seorang pejabat yang terkait dengan keluarga kerajaan Saudi. Ahmad Abouammo adalah warga negara ganda AS-Lebanon di Twitter yang bekerja membantu mengawasi hubungan dengan wartawan dan selebriti di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Dia dinyatakan bersalah setelah persidangan selama 2,5 minggu di pengadilan federal San Francisco. Juri membebaskannya dari lima dari 11 dakwaan yang dia hadapi.

Jaksa mengatakan jika Bader Al-Asaker, penasihat dekat Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman telah merekrut Abouammo dan bermaksud memanfaatkan pengetahuan orang dalam untuk mengakses akun Twitter dan menggali informasi pribadi terkait orang-orang yang dianggap membangkang terhadap pemerintah Saudi.


Salah satu akun yang dimaksud adalah @mujtahidd, yang memperoleh jutaan pengikut Twitter dalam pemberontakan Musim Semi Arab dengan menuduh keluarga kerajaan Saudi melakukan korupsi dan perbuatan buruk lainnya. Untuk misinya itu, Abouammo dikatakan Jaksa telah menerima 300.000 dolar AS dan jam tangan mewah dari Al-Asaker.

Jaksa menyebut jika Abouammo menyembunyikan uang itu dengan menyimpannya di rekening kerabat di Lebanon dan mentransfernya ke rekeningnya sendiri di Amerika Serikat. Namun, pengacara Abouammo menegaskan jika apa yang dilakukan kliennya itu adalah bagian dari pekerjaannya.

Tak hanya terkait mata-mata, Abouammo juga dihukum karena penipuan kawat dan penipuan layanan jujur, pencucian uang, dan tuduhan konspirasi. Jaksa AS Stephanie Hinds di San Francisco menyatakan dalam sebuah pernyataan jika Abouammo telah menjual informasi pribadi ke pemerintah asing.

"Pemerintah menunjukkan, dan juri menemukan, bahwa Abouammo melanggar kepercayaan suci," ujarnya. "Untuk menyimpan informasi pribadi dari pengguna Twitter dan menjual informasi pelanggan pribadi ke pemerintah asing."

Mantan kolega Abouammo Ali Alzabarah juga dituduh mengakses akun Twitter atas nama Arab Saudi. Namun dia meninggalkan Amerika Serikat sebelum didakwa.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait