Nama Ayu Laksmi sendiri semakin dikenal masyarakat luas usai membintangi film 'Pengabdi Setan'. Kini Ayu Laksmi pun akan kembali bermain film horor bersama aktor kenamaan Indonesia lainnya.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Senin, 31 Oktober 2022 - 17:01 WIB
WowKeren - Aktris kawakan Indonesia Ayu Laksmi namanya semakin dikenal masyarakat luas usai sukses memerankan tokoh Ibu di "Pengabdi Setan". Bahkan ia sempat mengungkapkan kini menjadi banjir tawaran untuk membintangi sejumlah film.
Kini, setelah sukses membintangi "Pengabdi Setan", Ayu akan kembali terlibat dalam film horor berjudul "Perjanjian Gaib". Dalam film ini, nantinya ia diketahui akan beradu akting bersama aktor Dennis Adhiswara dan Della Dartyan.
"Ini tentang pasangan suami-istri (pasutri) yang hidupnya sangat kepepet banget dan ingin kekayaan instan. Lalu, suatu hari, mereka mendapatkan pekerjaan menjadi pengasuh nenek yang sangat kaya raya," ujar Dennis dalam keterangannya di Hall Basket, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (28/10).
Lebih lanjut, Dennis mengatakan bahwa masalah muncul terhadap pasutri tersebut karena sang nenek secara tiba-tiba meninggal dunia. "Kenapa beliau meninggal? Siapa yang membuatnya meninggal? Nonton filmnya nanti," tutur Dennis.
Sementara itu, kala Ayu Laksmi ditanya mengenai apakah akan kembali memerankan sosok hantu, ia enggan menjawabnya dan memilih untuk merahasiakan hal tersebut. Ia hanya menegaskan menjadi salah satu di antara mereka (pasutri)," terang Ayu.
"Pokoknya ada tokoh suami-istri, ada satu perempuan lagi. Nah yang jadi istri itu yang mana? Saya atau Della? Yang kaya itu siapa? Saya atau Della? Yang nenek mati itu siapa? Saya atau Della?" lanjut Ayu.
Di samping itu, Dennis juga memastikan bahwa dalam film "Perjanjian Gaib" tidak hanya mengutamakan horor, tetapi juga misteri. "Banyak renungan kehidupan, banyak terjadi sekarang di masyarakat, khususnya yang ada di lingkungan tradisi yang masih meyakini dan mungkin di kota-kota besar ya," ungkap Dennis.
Kemudian Ayu Laksmi menambahkan bahwa masa depan merupakan bagian dari masa lalu, kini, dan nanti. "Jadi ketika orang sudah berada di ujung tanduk, mereka kadang-kadang harus kembali membuka kitab-kitab kuno untuk apa yang dilakukan supaya setara dengan orang lain," tutup Ayu Laksmi.
(wk/tiar)
