Menceritakan tantangan yang dulu ia hadapi demi membiayai kuliahnya, Meghan dikecam sang kakak.
- Luthfiatun Nisa
- Kamis, 25 Oktober 2018 - 15:17 WIB
WowKeren - Setelah dari Australia, Pangeran Harry dan Meghan Markle melanjutkan tur Kerajaan mereka dengan mengunjungi Fiji. Di hari kedua kunjungan mereka di Fiji, pasangan Duke dan Duchess of Sussex ini melakukan kegiatan secara terpisah.
Di saat Pangeran Harry berkunjung ke hutan setempat, Meghan justru menyambangi pasar tradisional di kota Suva. Meghan sendiri tampil cantik dalam balutan maxi dress bermotif floral rancangan Figue. Tampilan sang Duchess juga makin sempurna saat ia memegang cluth anyaman dengan motif etnik buatan pengrajin lokal.
Meghan sendiri mengunjungi pasar tradisional tersebut untuk mengenal lebih dalam tentang program pemberdayaan perempuan PBB, "Markets for Change". Kunjungan ini rupanya dilakukan Meghan pasca ia memberikan pidato tentang pentingnya pendidikan dan beasiswa di University of the South Pacific. Tak hanya itu, dalam pidato tersebut mantan aktris asal Amerika ini juga menyoroti pentingnya kesetaraan gender dan akses ke pendidikan tinggi.
"Everyone should be afforded the opportunity to receive the education they want, but more importantly the education they have the right to receive. And for women and girls in developing countries, this is vital.” — The Duchess of Sussex at @UniSouthPacific
— ukinfiji 🇬🇧🇫🇯 (@ukinfiji) 24 Oktober 2018
#RoyalVisitFijipic.twitter.com/9iMrXMae2z
"Setiap orang harus diberikan kesempatan untuk menerima pendidikan yang mereka inginkan, tetapi yang lebih penting adalah pendidikan yang berhak mereka terima," ungkap sang Duchess di hadapan mahasiswa dan dosen.
"Dan untuk wanita dan gadis di negara berkembang, ini sangat penting. Ketika para gadis diberikan alat yang tepat untuk sukses, mereka dapat menciptakan masa depan yang luar biasa, tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi untuk semua orang di sekitar mereka," lanjutnya.
Bahkan Meghan tak segan menceritakan pengalamannya sendiri sebagai lulusan Illinois 'Northwestern University. Wanita berusia 37 tahun ini menyemangati para mahasiswa dengan menceritakan tantangan yang dulu ia hadapi demi membiayai kuliahnya.
"Lewat beasiswa, program bantuan keuangan dan work-study tempatku menerima uang dari pekerjaan di kampus untuk kuliahku, inilah caraku kuliah. Dan, tanpa keraguan, segala jerih payahku ini pantas untuk dilakukan," tuturnya.
Namun rupanya, pidato yang menginspirasi tersebut justru menuai respon negatif dari kakak tiri Meghan, Samantha Markle. Melalui akun Twitter pribadinya, Samantha mengklaim bahwa apa yang telah diucapkan oleh Meghan hanyalah bualan semata dan tak segan menyebut sang adik sebagai pembohong.
"Ayah kami yang membayar seluruh pendidikannya! Pidatonya sama sekali tak benar," cuit wanita berusia 53 tahun tersebut. "Dia harus menginspirasi wanita dengan kejujuran dan sikap penuh syukur! Suri tauladan untuk rasa syukur dan kebenaran, bukan kebohongan."
Namun seperti biasa, ucapan Samantha tersebut tentunya tidak ditanggapi oleh Meghan maupun pihak Istana Kensington. Bahkan saat ini, Meghan dan Harry diketahui sudah meninggalkan Fiji dan bertolak ke Tonga. Setelahnya, pasangan yang baru menikah pada 19 Mei ini dijadwalkan mengunjungi Selandia baru untuk mengakhiri tur Kerajaan keduanya.
(wk/luth)