Menteri Susi Jawab Kritik Menko Luhut Soal Kebijakan Cantrang: Basi
Instagram/susipudjiastuti115
Nasional

Menko Luhut Pandjaitan ingin agar Menteri Susi Pudjiastuti mengkaji ulang kebijakan yang melarang penggunaan cantrang sebab tak semua cantrang merugikan lingkungan.

WowKeren - Kebijakan larangan penggunaan cantrang yang digagas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masih menuai kontroversi. Adapun alasan larangan penggunaan cantrang adalah karena dapat merusak lingkungan.

Salah satu pihak yang mengkritik kebijakan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut Luhut, jika Susi melarang penggunaan cantrang maka harus ada solusi alternatif yang bisa diberikan bagi nelayan. Sebab, ia menilai bahwa tak semua cantrang memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.

Seperti biasa, Menteri Susi enggan memberikan komentar panjang lebar. Sebab menurutnya, pembahasan mengenai cantrang ini sudah berlalu. "Basi," kata Susi singkat di Universitas Sahid, Jakarta, Selasa (9/4).

Saat memberikan kuliah bela negara di hadapan para mahasiswa, Susi berpesan pada mereka untuk terus menjaga kelestarian laut. Upaya tersebut dapat berupa hal-hal sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari.


Perilaku konsumtif manusia yang tidak diimbangi dengan kesadaran untuk menjaga lingkungan justru akan merusak alam itu sendiri. Misalnya sampah plastik. Sampah plastik cukup menjadi ancaman serius bagi ekosistem mengingat tak sedikit sampah-sampah ini yang bermuara ke laut.

Oleh sebab itu, kekayaan laut Indonesia yang tak ternilai harganya akan sangat sayang jika harus ternodai oleh sampah-sampah plastik. "Supaya mereka mau mencintai, mau menjaga dan merawat laut, laut itu kalau dijaga ternyata sangat hebat," ujar Susi.

Dalam kesempatan itu, Susi juga kembali menyinggung masalah pencurian ikan oleh kapal-kapal asing di perairan Indonesia. Ia mengatakan bahwa pemerintah selama ini telah bekerja keras untuk mengamankan pasokan ikan dalam negeri.

Akibat pasokan hasil laut yang aman, produksi ikan tuna dan kepiting semakin meningkat. Bahkan dikatakan Susi, Indonesia adalah pemasok kepiting nomor satu di Amerika dan ikan tuna terbesar di dunia. Oleh sebab itu, ia kembali menegaskan bahwa jika laut dijaga, maka akan memberikan hasil yang besar.

"Sekarang Indonesia pemasok tuna terbesar sedunia, pemasok kepiting nomor 1 di Amerika, kepiting laut, dan neraca perdagangan perikanan kita nomor 1 di Asia Tenggara," jelas Susi. "Kalau laut kita cintai dan jaga pasti kedaulatan perikanan kita, pasti hasilnya sangat bagus."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru