Meninggalnya Ashraf Sinclair menjadi sorotan media. Lantas 'Insert' Trans TV berhasil menjadi program infotainment paling disorot hingga mengalami kenaikan posisi rating.
- Lailatul Maghfiroh
- Jumat, 21 Februari 2020 - 16:22 WIB
WowKeren - Belum lama ini publik dikejutkan dengan kabar meninggalnya Ashraf Sinclair pada Selasa (18/2). Suami Bunga Citra Lestari tersebut meninggal dunia karena serangan jantung.
Sementara itu, seorang Ashraf dan BCL yang sebagai publik figur membuat banyak media langsung ramai menyorot kejadian ini. Bahkan kediaman BCL tak henti-hentinya didatangi oleh awak media baik sebelum jenazah dipulangkan ke rumah duka, hingga acara pengajian setelah Ashraf dimakamkan.
Pemberitaan soal kematian Ashraf ini pun juga ramai menghiasi layar kaca Indonesia melalui program infotainment. Lantas “Insert” Trans TV menjadi salah satu program infotaiment yang paling disorot lantaran pemberitaannya soal kematian Ashraf.
Dilansir dari Instagram Dunia TV, “Insert Today” yang tayang mulai pukul 17.00 WIB di Trans TV bahkan menembus peringkat 10 dengan TVR 2.6 dan share 12.7 persen. Ini merupakan pencapaian tertinggi “Insert Today” sepanjang tahun 2020 ini.
Program lanjutan seperti “Insert Story” yang tayang di jam prime time juga mengalami kenaikan dengan meraih TVR 2.1 dan share 7.6 persen. Selanjutnya ada “Insert Siang” Trans TV yang meraih TVR 1.8 dan share 14.2 persen.
Menyusul kemudian program infotainment dari stasiun televisi lainnya seperti “Hot Kiss” Indosiar yang meraih TVR 1.6 dan share 15.6 persen. Disusul “Selebrita Pagi” Trans7 dengan TVR 1.6 dan share 15.0 persen.
Lantas “Go Spot” RCTI mendapatkan TVR 1.3 dan share 13.5 persen. Menyusul kemudian “Silet” RCTI yang meraih TVR1.3 dan share 13.0 persen. Dan “Selebrita Siang” Trans7 yang mendapatkan TVR 1.2 dan share 10.6 persen.
Meski berbagai program infotaiment berhasil mencuri perhatian dengan pemberitaan meninggalnya Ashraf ini, namun banyak dari warganet yang justru mengecam sikap awak media. Kenaikan rating ini semakin membenarkan dugaan Ernest Prakasa bahwa media mengeksploitasi kabar meninggalnya Ashraf demi kenaikan rating.
(wk/lail)
