Joko Anwar tak setuju dengan pernyataan bahwa cewek yang ada di video itu harus memaklumi tindakan emak-emak yang menjambak dan menamparnya di kereta karena statusnya sebagai orangtua.
- Nur Khotimah
- Senin, 24 Februari 2020 - 09:50 WIB
WowKeren - Pengguna media sosial dihebohkan dengan video viral emak-emak mendadak menampar dan menjambak seorang wanita saat berada di KRL arah Bogor. Video itu menjadi bahasan hangat di media sosial Twitter hingga Instagram dan mencuri perhatian berbagai pihak. Salah satunya adalah Joko Anwar yang ikut geram melihat video ini.
Joko tak setuju dengan pernyataan bahwa cewek itu harus memaklumi tindakan oknum emak-emak tersebut karena statusnya sebagai orang yang lebih tua. Menurut sutradara kondang tersebut, tindakan ini tidak bisa dimaklumi hanya karena statusnya sebagai orangtua. Ia pun menyarankan agar wanita yang dijambak dan ditampar melapor kejadian ini ke polisi.
"Apapun masalahnya, nggak ada itu mentang-mentang orang tua bisa main kekerasan gampar orang seenaknya. Sebaiknya mbaknya lapor ke polisi," tulis Joko Anwar lewat Twitter pada Minggu (23/2). Berbagai komentar pun ditulis oleh netter untuk menanggapi pendapat Joko Anwar atas video yang viral ini.
Tak sedikit netter yang sependapat dengan Joko Anwar atas kasus ini. "Dan lebih parahnya orang-orang dengan entengnya bilang 'Sabar ya mba itu orangtua'. Ya mau itu orang tua atau siapapun, salah ya tetap salah!" kata netter. "Tua cuma soal usia, umur itu soal angka. Apalah artinya jika tdk diimbangi sikap arif dan bijaksana?" ujar lainnya. "Yang setuju dilaporin polisimm oke," lanjut netter lain. "Setuju 100%, budaya 'mendewakan' orang yg lebih tua harus dilawan," sambung netter lain.
Sementara itu, viralnya video ini sudah ditanggapi oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Anne Purba selaku Vice President Corporate Communications PT KCI mengingatkan para penumpang untuk saling menghormati. "Mari saling menghormati satu sama lain. Saling jaga kenyamanan pengguna jasa commuter line," ujar Anne Purba seperti dilansir detik, Senin (24/2).
(wk/nur2)
