Kisah Ajaib Bayi 6 Bulan, Kalahkan Virus Corona Dengan Kondisi Sakit Jantung
SerbaSerbi

Kisah ajaib datang dari seorang bayi berusia 6 bulan asal Inggris. Ia berhasil kalahkan virus corona (COVID-19) setelah menjalani operasi atas gangguan jantung. Bagaimana ceritanya?

WowKeren - Berbagai kisah seputar pandemi virus corona (COVID-19) terus mewarnai dunia. Salah satunya adalah perjuangan hidup luar biasa dari seorang bayi ajaib berusia 6 bulan asal Inggris.

Bayi perempuan bernama Erin Bates ini berhasil sembuh dan mengalahkan virus corona (COVID-19) di usianya yang begitu muda. Semakin menakjubkan, Erin tidak hanya sembuh dari virus corona, namun juga bertahan melewati operasi jantung.

Dilansir dari New York Post, Erin beratnya hanya 5 pound, 4 ons setelah kelahirannya pada Oktober 2019 lalu. Ia kemudian harus menjalani operasi pada bulan Desember setelah diketahui memiliki gangguan penyakit jantung.

Masih dalam pemulihan dari operasi, Erin dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada 10 April 2020 lalu. Rupanya, ia terinfeksi virus corona selama berada di rumah sakit tempatnya dirawat.

Dalam video yang dibagikan Rumah Sakit Alder Hey Children di Liverpool, terlihat bagaimana tubuh Erin dipenuhi dengan selang-selang yang terhubung dengan mesin oksigen. Ia terlihat menghabiskan waktu selama 2 minggu untuk isolasi seorang diri.

Sang ibu, Emma Bates akhirnya mendapat kabar baik bahwa gadis kecilnya bebas virus corona pada hari Jumat (24/4) lalu. Kabar tersebut tidak hanya membuatnya begitu bahagia, namun juga bangga dengan perjuangan luar biasa sang putri untuk bertahan hidup.

“Ketika saya tahu, saya menari dengan perawat,” cerita Emma seperti dilansir dari New York Post, Rabu (29/4). “Erin tertawa dan tersenyum, dia adalah seorang pejuang kecil yang memiliki karakter kuat. Kami sangat bangga.”


Perawat serta dokter juga ikut menyambut kesembuhan bayi ajaib ini. Mereka semua bertepuk tangan dan bersorak saat Erin dipindahkan dari isolasi ke bangsal lain untuk melanjutkan perawatannya. “Hari ini, Erin mengalahkan COVID-19 dan menerima penjaga kehormatan oleh tim yang merawat HDU kami saat ia dikeluarkan dari isolasi,” kata seorang juru bicara rumah sakit.

Sambutan itu membuat Emma begitu terharu dan tak kuasa menahan tangisannya. “Ketika kami keluar ke koridor mereka semua bertepuk tangan dan aku menangis,” jelas Emma.

Emma mengatakan jika dirinya ikut diisolasi bersama sang putri. Namun, suaminya yang bernama Wayne tidak ikut diisolasi sehingga membuat hari-hari itu semakin sulit. Terlebih, Wayne tidak bisa menjenguk sang bayi sama sekali dalam waktu yang begitu lama.

”Aku berada di kamar yang sama dengan Erin sejak dia didiagnosis, jika aku harus meninggalkan kamar, aku tidak akan bisa masuk lagi,” kenang Emma. “Tidak mungkin aku akan melakukan itu (keluar meninggalkan sang putri).”

”Tapi kami berhubungan setiap hari dan dia (suami) bisa melihatnya," sambungnya. “Sudah sulit karena tidak ada yang diizinkan memelukmu karena tindakan pencegahan keamanan.”

Erin diperkirakan akan tinggal di rumah sakit, tempat dia berada sejak dia berusia 9 minggu. Hal ini lantaran ia masih berjuang melawan kondisi lain, termasuk virus syncytial pernapasan.

Emma lantas meminta masyarakat agar tetap berada di rumah demi mencegah penyebaran virus corona yang bisa berakibat fatal bagi orang-orang rentan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tim medis bayi mereka.

”Terima kasih banyak untuk masing-masing dan setiap dari mereka, kita tidak bisa melewatinya tanpa mereka," ungkap Emma. “Mereka semua benar-benar luar biasa dan kami akan selamanya berterima kasih.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait