Diskusi Live Bareng Jerinx SID, dr. Tirta Singgung Konspirasi Hingga 'Diusir' Tetangga
Instagram
Selebriti

Diskusi terbuka Jerinx SID dan dr.Tirta dilakukan lewat live Instagram pada Rabu (29/4) pukul 20.00 WIB. Meski dikenal hobi 'nge-gas', keduanya berdiskusi santai seputar pandemi Corona.

WowKeren - Diskusi terbuka Jerinx SID dan dr.Tirta Mandira Hudhi berlanjut melalui live Instagram pada Rabu (29/4) sekitar pukul 20.00 WIB. Diskusi tersebut terkait dengan konspirasi virus Corona atau Covid-19 di dunia. Keduanya menamakan diskusi itu sebagai Teori Konspirasi X Realita Rumah Sakit.

Diskusi dibuka dengan basa-basi singkat Jerinx dan dr.Tirta. Perbincangan mereka pun mulai memanas saat membahas seputar virus Corona. Meski dikenal hobi "nge-gas", keduanya berdiskusi santai.

"Misal kalau orang sakit jantung, dia meninggal, kebetulan dia punya Corona, anggaplah Corona seperti, kita pakai analogi yang gampang orang visual, kita pakai jerawat," ungkap Jerinx. "Ada orang sakit jantung, terus dia jerawat terus dia meninggal, terus sakit dia ada jerawat juga. Ada nggak narasi kalau dia punya jerawat udah pasti karena itu?"

Diakui dr.Tirta, 80 persen pasien positif Corona memiliki gejala ringan. Sedangkan 20 persen lainnya memiliki gejala berat.

"Dari 20 pasien yang positif Covid, 80 persen bergejala ringan, 20 bergejala berat. Ibaratnya, analaoginya lagi naik mobil, tapi ban kita alurnya sudah halus, sudah bahaya," ujar dr.Tirta. "Covid-19 itu olinya, sisanya tergantung antibodinya. Kalau statement Covid-19 itu enggak sendirian aku setuju."

dr.Tirta VS Jerinx SID

Live Instagram

dr.Tirta merasa kecewa dengan banyaknya media dengan narasi tidak baik. Bahkan diakui dr.Tirta, media membuat harapan terkubur hingga publik ketakutan.


"Yang pertama, aku lurusin, di sini enggak debat, ini diskusi. Awal mula tertarik karena konspirasi soal alasan, yang kedua soal narasi media, ibaratnya, orang naik motor ada potensi kecelakaan dan itu angka kematian tinggi," terang dr.Tirta. "Terus yang terjadi, kalau kita naik motor belum tentu kita mati karena pakai helm, yang terjadi di Covid-19 itu ada risiko danger, yang penting adalah orang kena belum tentu mati, bisa selamat. Narasi selamat ini enggak digoreng."

"Kenapa seolah-olah ada narasi, harapan itu dikubur, ketakutan itu dipupuk. Padahal harapan ada dimana-mana, tapi masyarakat enggak ngerti. Orang yang tak suka teori konspirasi karena biasanya orang yang sudah nyaman," sahut Jerinx. "Yang menimbulkan keresahan karena pasien nggak jujur, ada jenazah ditolak. Sampai aku merasa sendiri, pulang ke komplek diusir," tutur dr Tirta.

Di sisi lain, dr.Tirta pun sempat menyinggung Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto yang terlalu santai saat berbicara. Hingga akhirnya muncul narasi yang seakan menyepelekan virus Covid-19.

"Narasi itu harus positif, aku inget Pak Terawan, ketika wabah pertama kali. Pak Terawan bilang Covid itu virus, dia lupa bilang harus dirawat dan sebagainya," ujar dr.Tirta. "Kalau ngomong di media kayak orang ngobrol, harusnya lengkap kan? Virus itu limited disease, kalau nutrisi baik bisa sembuh, dirawat, kasih obat, sembuh. Narasinya seolah-olah menyepelekan."

Di tengah diskusi, dr.Tirta meminta agar media tidak kalah memberikan narasi positif. Ia juga berharap agar pandemi ini segera berakhir.

"Kenapa media kok narasinya negatif? Soalnya datengin traffic. It's about money and traffic, kalau narasi negatif, serius, kontroversial, mereka dapat traffic," ungkap dr.Tirta. "Coba kalau, 'jika kena Covid, jangan menyerah anda bisa sembuh,' itu enggak akan viral."

Sementara itu, diskusi antara Jerinx dan dr.Tirta terpaksa jeda sejenak. Diskusi akan berlanjut beberapa jam nanti.

(wk/diah)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait