Trump Ngamuk Usai Dituding 'Ngumpet' Saat Demo di Gedung Putih
Dunia

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan marah usai dikatakan sembunyi saat massa demonstran menyerbu Gedung Putih. Ia bahkan meminta para stafnya untuk terlihat lagi di permukaan pada Senin (1/6) kemarin.

WowKeren - Kematian seorang pria kulit hitam bernama George Floyd di tangan kepolisian Minneapolis telah memicu kemarahan dan gelombang aksi demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat (AS). Bahkan para pengunjuk rasa telah menyerbu Gedung Putih pada Jumat (29/5) lalu.

Dalam situasi genting tersebut seorang sumber dari Gedung Putih menyebutkan jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung dilarikan ke ruang perlindungan bawah tanah (bunker). Trump dikabarkan berlindung di dalam bunker selama satu jam hingga keadaan kondusif.

Usai situasi terkendali barulah Trump dibawa kembali ke ruangannya. Mereka juga membawa ibu negara, Melania, dan anak bungsu Trump, Barron, ke bunker.

"Jika status keamanan di Gedung Putih sudah mencapai merah, maka presiden harus dipindahkan ke Pusat Operasi Darurat (EOC)," kata sumber itu. "Melania Trump, Barron Trump dan seluruh anggota keluarga presiden juga harus dipindahkan."


Dilansir CNN, seorang sumber mengatakan jika Trump marah dan mengatakan kepada para pembantu di Gedung Putih untuk terlihat di luar Gedung Putih pada Senin (1/6) usai aksi demo yang berujung kerusuhan disertai aksi penjarahan.

Trump pada Senin dilaporkan berjalan kaki dari Gedung Putih ke Gereja St. John yang menjadi sasaran vandalisme dan amuk massa. Sesaat sebelumnya ia memberikan pernyataan sebagai respons atas aksi demo berujung kerusuhan dan penjarahan di Washington DC. "Saya akan memberikan penghormatan ke tempat yang sangat, sangat istimewa," ujar Trump di Gedung Putih.

Tak lama sebelum Trump memberikan pernyataan kepada awak media, polisi melepaskan gas air mata dan menembakkan peluru karet untuk membubarkan massa yang menggelar aksi demo.

Perlu diketahui, demonstrasi solidaritas terhadap Floyd berlangsung di puluhan kota dan negara bagian di AS. Protes pertama kali mencuat di Minneapolis sehari setelah kematian Floyd pada Senin (25/5). Aksi solidaritas atas kematian Floyd bahkan meluas hingga negara Eropa dan Amerika Latin seperti Brasil hingga Selandia Baru.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait