George Floyd Ternyata Positif Corona, Gubernur Minnesota Minta Demonstran Tes COVID-19
Dunia

Autopsi terhadap jenazah George Floyd menunjukkan hasil positif usai dites COVID-19. Menanggapinya, Gubernur Minnesota pun mendesak setiap pengunjuk rasa untuk melakukan tes serupa.

WowKeren - Kematian George Floyd (46), seorang pria berkulit hitam asal Minneapolis, Amerika Serikat pekan lalu terus menjadi sorotan. Pasalnya Floyd meninggal dunia setelah lehernya diinjak selama sekitar 9 menit oleh seorang mantan aparat kepolisian setempat.

Tim forensik pun menyatakan Floyd meninggal akibat asfiksia atau kekurangan oksigen. Namun belakangan terungkap pula Floyd positif terinfeksi virus Corona sejak awal April 2020.

Menanggapi situasi tersebut, Gubernur Negara Bagian Minnesota, Tim Walz, pun langsung meminta agar semua demonstran diuji COVID-19. Sebab sejak awal mula demonstrasi digelar, banyak pihak sudah khawatir unjuk rasa dapat menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.

"Siapapun yang berdemonstrasi harus menerima tes COVID-19," ungkap Walz lewat postingan di Twitter-nya, Kamis (4/6) malam, seperti dikutip dari CNN International. "Jika Anda pikir Anda telah terpapar, dapatkan tes lima hari setelah acara. Jika tes itu ternyata negatif, tes lagi 14 hari setelah acara."


Kendati demikian, kebenaran perihal positifnya tes COVID-19 terhadap Floyd pun masih simpang siur. Sebab sempat beredar pula informasi bahwa Floyd sebenarnya telah sembuh namun fragmen atau potongan RNA virusnya masih ditemukan di dalam tubuhnya.

Dokter autopsi, dr. Andrew Baker sendiri meyakini Floyd merupakan orang tanpa gejala (OTG) COVID-19. Namun ia juga meyakini RNA yang terdeteksi oleh tes PCR merupakan potongan virus yang sudah sejak lama ada di tubuh Floyd.

"Hasil autopsi sepertinya merefleksikan kasus asimtomatik," ujar Baker. "Tetapi PCR menunjukkan adanya infeksi."

Di sisi lain, banyak pihak mengkhawatirkan unjuk rasa akan menjadi klaster baru penyebaran wabah. Bahkan seorang aparat yang mengamankan unjuk rasa pun kini dikonfirmasi terinfeksi COVID-19.

"Semua anggota kami diperiksa kesehatannya, termasuk untuk gejala COVID-19," tutur Letnan Kolonel Dean Stulz selaku Juru Bicara Pasukan Garda Nasional Minnesota, Selasa (2/6). Namun otoritas tak memberi informasi lebih detail soal siapa aparat tersebut serta sejauh apa interaksinya baik dengan pengunjuk rasa maupun pasukan pengaman lain.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait