Jumlah Staf Terinfeksi Bertambah, Kampanye Trump Bakal Jadi Klaster Baru COVID-19 di AS?
Dunia

Dua orang staf Presiden AS Donald Trump dinyatakan positif COVID-19 usai kampanye di Tusla, Oklahoma digelar. Hingga saat ini, total ada delapan staf kampanye Trump yang dinyatakan positif corona.

WowKeren - Staf yang bertugas dalam kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Tusla, Oklahoma dinyatakan positif terinfeksi virus corona (COVID-19). Kali ini dilaporkan dua orang staf positif corona, sehingga untuk saat ini total ada 8 staf yang terinfeksi COVID-19.

Direktur komunikasi kampanye Trump, Tim Murtaugh mengatakan kedua staf yang baru dinyatakan positif terinfeksi corona mengenakan masker di sepanjang acara. "Setelah dites, keduanya dinyatakan positif. Protokol pelacakan segera diaktifkan, karantina langsung dilakukan, dan kontak (dengan staf positif corona) juga sudah ada," kata Murtaugh dilansir AFP, Selasa (23/6).

Sehari sebelumnya, Murtaugh mengungkapkan enam orang staf kampanye Trump positif virus corona. Namun, keenam staf tersebut dinyatakan positif sebelum kampanye digelar pada Sabtu (20/6).

Seperti yang diketahui, Trump nekat menggelar kampanye dalam ruangan (indoor) ketika sejumlah negara bagian di AS masih mencatat lonjakan kasus corona. Tingkat infeksi virus corona di Oklahoma sendiri hingga kini dilaporkan masih tinggi.


Beberapa jam jelang kampanye Trump, pada Sabtu sore, Tulsa melaporkan memiliki 2.206 kasus virus corona. Departemen Kesehatan Negara Bagian Oklahoma mengonfirmasi peningkatan kasus harian COVID-19 terbesar sejak awal pandemi.

Kampanye di Tusla merupakan pertama kalinya sejak virus corona melanda AS pada Maret lalu. Kendati demikian, kampanye Trump berlangsung sepi. Dari target 100 ribu orang, massa yang datang hanya berjumlah puluhan.

Pembantu kampanye senior Trump, Mercedes Schlapp mengatakan kepada Fox News Sunday, para peserta tidak dapat masuk ke BOK Center, tempat kampanye berlangsung. Dia menyalahkan pengunjuk rasa yang membuat peserta khawatir untuk datang.

Namun, belakangan ini diketahui jika fans K-Pop dan pengguna TikTok lah yang menyabotase kampanye tersebut dengan cara memesan tiket fiktif, tetapi tidak hadir. Alhasil, ribuan bangku di lokasi kampanye kosong. Padahal tim kampanye Trump sebelumnya mengklaim ada satu juta pemesanan tiket acara yang diadakan di Bank of Oklahoma Center pada Sabtu (20/6) malam.

Sabotase ini berawal dari cuitan kampanye Trump pada 11 Juni mendesak orang untuk mendaftar dengan menggunakan ponsel untuk mendapatkan tiket gratis. Para penggemar K-Pop membagikan informasi ke pengikut untuk mendapatkan tiket, namun mereka malah tidak hadir di kampanye tersebut.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait