Untuk mencegah penyebaran corona, Korut sendiri sejak Januari lalu telah menutup perbatasan. Kim Jong Un juga dilaporkan memerintahkan aparat menembak siapa saja yang melintasi perbatasan.
- Luthfiatun Nisa
- Senin, 12 Oktober 2020 - 15:05 WIB
WowKeren - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengklaim bahwa tidak ada satupun orang di negerinya yang tertular virus corona (COVID-19). Hal tersebut diungkapkan Kim saat parade militer pada Sabtu (10/10) waktu setempat.
Sebagaimana dilansir dari CNN pada Senin (12/10), Kim Jong Un juga mengaku bersyukur tidak ada warganya terinfeksi COVID-19 yang telah melanda dunia sejak muncul di Tiongkok sejak akhir tahun 2019 lalu.
Dalam kesempatan itu, Kim juga berharap para penderita virus corona di seluruh dunia diberi kesehatan yang baik. "Saya berharap kesehatan yang baik untuk semua orang di seluruh dunia yang berjuang melawan penyakit dari virus jahat," kata Kim.
Untuk mencegah penyebaran corona, Korea Utara sendiri sejak Januari lalu telah menutup perbatasan. Kim Jong Un juga sempat dilaporkan memerintahkan aparat menembak siapa saja yang melintasi perbatasan dengan Tiongkok untuk mencegah penyebaran corona. Selain itu, Korea Utara juga secara teratur menyampaikan tidak ada kasus COVID-19 yang terdeteksi di sana.
Bahkan pada awal bulan September lalu, komando militer Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan mengatakan tentara Korut memang diperintahkan untuk menembak-mati siapapun yang melewati perbatasan demi mencegah virus corona masuk ke negara itu.
Kendati demikian, media pemerintah terkesan menghindar pernyataan eksplisit mengenai hal itu dalam beberapa bulan terakhir. Mereka justru menekankan pentingnya upaya pencegahan. Hal inilah yang memicu timbulnya kecurigaan publik, di mana banyak yang meyakini bahwa sebenarnya Korut menyembunyikan fakta soal penularan virus corona di negara tersebut.
Namun terlepas dari hal itu, saat ini virus corona telah menginfeksi 37 juta lebih orang di seluruh dunia. Berdasarkan data statistik Worldometers.info, hingga Senin (12/10), sebanyak 1.081.146 orang meninggal akibat COVID-19 dan 28.335.262 dinyatakan sembuh. Saat ini, jumlah kasus aktif di seluruh dunia menyentuh angka 8,323,007 jiwa.
(wk/luth)
