Pemerintah menegaskan unjuk rasa sudah dijamin di konstitusi sehingga massa yang akan berdemo demi menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law bisa beraksi tanpa perlu meminta izin aparat.
- Elvariza Opita
- Selasa, 20 Oktober 2020 - 10:42 WIB
WowKeren - Massa mahasiswa dan buruh kembali menggeruduk Istana Negara pada Selasa (20/10). Tak hanya demi menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law, unjuk rasa ini juga digelar bersamaan dengan peringatan setahun masa kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Dan rencana aksi ini rupanya sudah didengar pula oleh pemerintah. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pun menegaskan pemerintah tak pernah melarang aksi seperti itu. Bahkan dalam pandangan Mahfud, aksi juga tak perlu izin dari aparat keamanan.
"Pemerintah mengikuti dengan saksama dan memahami bahwa pada saat-saat ini," ujar Mahfud di kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Senin (19/10). "Tepatnya tanggal 20 Oktober itu, akan ada unjuk rasa di beberapa tempat."
Tidak dilarangnya unjuk rasa ini, imbuh Mahfud, merupakan perwujudan pemerintah dalam mematuhi konstitusi yang berlaku. Yakni unjuk rasa sebagai kegiatan yang dijamin di UUD 1945 dan UU Nomor 9 Tahun 1998.
"Perlu pemerintah tegaskan bahwa unjuk rasa dan demonstrasi dalam rangka menyampaikan aspirasi itu dijamin oleh konstitusi, UUD 1945 dan dijamin juga serta diatur sekaligus oleh Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998," kata Mahfud, dilansir dari Detik News, Selasa (20/10). "Oleh sebab itu, pemerintah tidak melarang kalau mau unjuk rasa, yang penting ikuti aturan. Unras adalah unras menyampaikan aspirasi."
Hanya saja, meski tak perlu meminta izin aparat, Mahfud menegaskan pimpinan massa wajib memberi tahu. "Memberi tahu kepada kepolisian, tidak harus minta izin. Cukup memberitahu tempatnya di mana dan berapa massa yang akan dibawa perkiraannya. Harap tertib. Harap tertib," tegas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Di sisi lain, BEM SI menegaskan sekitar 5 ribu mahasiswa siap turun untuk menyampaikan aspirasi di unjuk rasa kali ini. Namun rupanya Presiden Jokowi malah berdinas di Istana Kepresidenan Bogor pada hari ini, dengan agenda utama rapat terbatas soal Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang serta menyambut Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide.
(wk/elva)