Sri Mulyani Kebut Pemulihan Ekonomi Di Tengah Pandemi COVID-19
Instagram/kemenkeuri
Nasional

Menteri Keuangan Sri Mulyani sedang gencar-gencarnya mengupayakan keadaan perekonomian di Indonesia agar tidak mengalami kemerosotan yang siginifikan selama pandemi virus Corona, terlebih lagi di 2021 menjadi tahun yang berat.

WowKeren - Sudah setahun pandemi virus Corona menyerang Indonesia. Hal ini tentunya memiliki dampak yang cukup signifikan untuk Indonesia, salah satunya di bidang perekonomian. Selama pandemi virus Corona berlangsung, keadaan perekonomian di Indonesia diketahui mengalami penurunan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut jika tahun 2021 sebagai tantangan untuk bisa mengakselerasi pemulihan ekonomi. Melalui kerja sama dengan sejumlah stakeholder, Sri Mulyani berupaya agar bisa mengakselerasi pemulihan ekonomi di Indonesia.

"Dengan kerja sama yang luar biasa ini, kita bisa menahan ekonomi kita tidak mengalami kontraksi sangat dalam walaupun di kuartal dua tahun lalu tidak terhindarkan mencapai kontraksi di atas lima persen," ujar Sri Mulyani saat melakukan talk show bertema "Temu Stakeholder Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional" di Semarang, Kamis (25/3). "Namun kuartal ketiga, keempat sudah mulai pulih kembali."

Sri Mulyani mengatakan keberhasilan menumbuhkan ekonomi di tahun 2020 perlu diakselerasi di 2021. Hal ini dilakukan dengan tujuan dapat memberikan penciptaan kesempatan kerja dan mengembalikan kesejahteraan masyarakat.


"Dalam suasana seperti ini pemerintah tidak hanya menggunakan instrumen APBN, Presiden bahkan Menteri Perekonomian terus melakukan dukungan untuk reformasi di dalam kegiatan investasi kita," tambahnya. "Makanya Undang-Undang Omnibus Cipta Kerja menjadi sangat penting".

Sementara itu, Sri Mulyani juga menyebut pemulihan ekonomi tidak dapat terlaksana jika hanya mengandalkan APBN karena beban yang harus ditanggung akibat pandemi COVID-19 terlalu berat. Maka dari itu, pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait yakni Bank Indonesia (BI) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) termasuk Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) terus bersinergi. Sinergi yang dibentuk adalah tidak hanya untuk memulihkan perekonomian, tetapi juga membuat ekonomi nasional menjadi kuat.

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan jika sinergi yang dibentuk antara pemerintah dengan pemangku kepentingan terkait merupakan bagian yang saling melengkapi. "Ini adalah bagian yang saling melengkapi, instrumen APBN kemudian Pak Gubernur BI dengan moneter, OJK dan kemudian reformasi di bidang struktural agar Indonesia tidak hanya pulih, namun bisa tumbuh kembali secara kuat dan lebih baik," terang Sri Mulyani.

Selanjutnya, Sri Mulyani menekankan agar masyarakat dan dunia usaha memegang peranan penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah pun akan terus memonitor dan menyesuaikan berbagai kebijakan sesuai dengan dinamika di masyarakat. "Yang paling penting adalah masyarakat bisa ikut menjaga COVID-nya, dan dunia usaha mulai punya confidence untuk bangkit kembali," pungkas Menkeu.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru