Soal GPS, Panitia Olimpiade Tokyo Sebut Tak Akan Lacak Pendatang Setiap Saat
olympics.com
Dunia

CEO Olimpiade Tokyo Toshiro Muto mengatakan bahwa setiap orang yang memasuki Jepang dari luar negeri akan diminta untuk menyerahkan rencana mereka selama 14 hari ke depan.

WowKeren - Panitia Olimpiade Tokyo memberikan klarifikasi soal rencana menggunakan GPS sebagai langkah pencegahan virus corona. Langkah ini tidak dimaksudkan untuk memantau keberadaan orang-orang dari luar negeri secara real-time.

CEO Olimpiade Tokyo Toshiro Muto mengatakan bahwa langkah dilakukan dalam rangka untuk melacak dan mengonfirmasi pergerakan mereka jika infeksi dikonfirmasi. Pada Rabu (9/6) Muto mengatakan kepada wartawan bahwa setiap orang yang memasuki Jepang dari luar negeri akan diminta untuk menyerahkan rencana mereka selama 14 hari ke depan.

Adapun kalangan yang dimaksud adalah atlet, ofisial, dan awak media. Selain itu, mereka juga diminta untuk mengaktifkan fungsi GPS di ponsel masing-masing.

"Kami tidak akan melacak setiap pergerakan," katanya dalam konferensi pers. "Saya ingin percaya bahwa mereka akan mengikuti aturan terlebih dahulu."


Dia mengatakan penggunaan sistem, yang sudah disepakati oleh pejabat Olimpiade di seluruh dunia, akan memungkinkan penyelenggara untuk mengonfirmasi bahwa pengunjung mengikuti rencana yang mereka ajukan. Selain itu, Muto juga mengatakan panitia penyelenggara ingin memutuskan pada akhir bulan ini tentang kebijakan dasar konsumsi alkohol di wisma atlet.

Sementara itu, Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo akan mempertemukan sekitar 15.000 atlet dari seluruh dunia. Jepang sejauh ini telah mengurangi separuh jumlah ofisial Olimpiade, pekerja pendukung dan anggota pers yang datang dari luar negeri yang semula jumlahnya direncanakan 180.000.

Langkah itu diambil untuk memastikan pertandingan berjalan dengan aman. Dengan sekitar 40 hari hingga upacara pembukaan Olimpiade, Tokyo masih dalam keadaan darurat COVID-19.

Sebelumnya, Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto dalam sambutan pembukaan menjelang pertemuan dewan eksekutif di hari Selasa (8/6) berbicara mengenai prosedur bagi media asing. Ia mengklarifikasi jika wartawan asing yang datang ke Jepang untuk meliput Olimpiade Tokyo 2020 akan dipantau secara ketat melalui GPS untuk memastikan mereka tidak meninggalkan area yang telah terdaftar. Adapun area yang dimaksud adalah hotel dan tempat olahraga.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait