Jepang Ungkap Kasus COVID-19 Lebih Tinggi Saat Kedatangan Peserta Olimpiade
UPI/Keizo Mori
Dunia

Jepang akan segera menggelar perhelatan olahraga besar yakni Olimpiade Tokyo. Akan tetapi, baru-baru ini, pihaknya melaporkan kasus COVID-19 menjadi lebih tinggi di antara kedatangan para delegasi Olimpiade.

WowKeren - Pandemi COVID-19 hingga saat ini masih belum berakhir, setiap negara terus berupaya dalam mengatasinya, termasuk Jepang. Seperti yang diketahui, Jepang akan menggelar olimpiade yang diikuti oleh peserta dari banyak negara di dunia.

Olimpiade kali ini berbeda dengan sebelumnya, karena digelar di tengah pandemi COVID-19. Semakin mendekati olimpiade, banyak para perwakilan dari masing-masing negara yang telah sampai di Tokyo, Jepang.

Akan tetapi, kedatangan mereka justru membuat kasus COVID-19 di Jepang menjadi lebih tinggi. Pemerintah Jepang mengatakan ada empat kasus COVID-19 telah ditemukan di antara kedatangan Olimpiade dari luar negeri.

Sebelumnya, dua anggota delegasi Uganda dinyatakan positif COVID-19. Selanjutnya, Tokyo melaporkan ada seorang warga negara Prancis yang tiba pada Februari lalu, kemudian warga negara Mesri pada April, warga negara Sri Lanka pada Mei, dan warga negara Ghana pada Juni, mereka semua dinyatakan positif COVID-19.


Laporan itu disampaikan oleh Mainichi Shimbun pada Jumat (25/6), di kantor Sekretaris Kabinet. Mereka semua dinyatakan positif setelah mengikuti tes COVID-19 yang disediakan oleh penyelenggara.

Di sisi lain, Olimpiade Musim Panas ini mendapatkan banyak kritikan dari publik lantaran digelar di tengah pandemi COVID-19. Mereka khawatir nantinya akan memicu terjadinya lonjakan COVID-19 di Jepang, khususnya Tokyo. Sementara itu, kasus COVID-19 di Jepang juga meningkat setelah pemerintah mencabut status keadaan darurat COVID-19 di Tokyo dan daerah lainnya pada pekan lalu.

Jepang secara diam-diam menerima kedatangan atlet dan ofisial Olimpiade dari luar negeri sejak Januari lalu. Mainichi menyampaikan bahwa per 13 Juni, sudah ada sekitar 2.925 orang yang datang terkait olimpiade.

Mainichi menyampaikan bahwa Tokyo mengharuskan setiap pihak yang terkait dengan Olimpiade dari luar negeri, wajib menjalani karantina selama 14 hari, kecuali para atlet. Pemerintah Jepang memperikirakan akan kehadiran sekitar 70 ribu orang untuk Olimpiade.

Terkait dengan pengecualian karantina bagi para atlet, politisi oposisi di Jepang mengkritiknya. Partai Demokrat Konstusional Jepang mengatakan bahwa karantina merupakan kewajiban untuk para warga asing, termasuk atletnya.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru