Gubernur Provinsi Selatan Thailand Ragukan Rencana Buka Kembali Sekolah Pada November
AFP/Madaree Tohlala
Dunia
Sekolah di Tengah Corona

Pemerintah Thailand berencana akan kembali mulai membuka sekolah pada November mendatang. Akan tetapi, rencana ini tampaknya masih membawa keraguan dari Gubernur Provinsi Selatan Thailand.

WowKeren - Selama masa pandemi COVID-19 yang berlangsung, kegiatan sekolah pun dialihkan menjadi secara daring. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadi penularan COVID-19 kepada pelajar.

Di Thailand, pemerintah berencana untuk kembali membuka kegiatan sekolah pada 1 November mendatang. Akan tetapi, tampaknya Gubernur Provinsi Selatan Thailand Nakhon Si Thammarat, Kraisorn Wisitwong, masih ragu dengan rencana tersebut.

"Masih belum pasti apakah semua sekolah di Provinsi Selatan ini akan dibuka kembali untuk pembelajaran di tempat pada 1 November seperti yang direncanakan karena lonjakan infeksi COVID-19 yang tidak henti-hentinya," terang Kraisorn.

Melansir Bangkok Post, Kraisorn, mengatakan bahwa sekolah yang percaya mereka siap untuk membuka kembali telah diberitahu untuk menyerahkan rencana aksi mereka sesuai dengan persyaratan Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) kepada Komite Penyakit Menular Provinsi pada 26 Oktober. Sementara itu, Komite masih akan mengevaluasi mengenai rencana pembukaan kembali sekolah tersebut.


Menurut Kaisorn, Komite menuturkan bahwa setiap sekolah yang tidak lulus evaluasi, maka harus menunda pelaksanaan sekolah tatap muka, dan kembali melaksanakannya secara daring selama satu pekan. "Pemeriksaan acak akan dilakukan setidaknya lima sekolah di setiap zona pendidikan untuk memastikan keamanan kesehatan bagi anak-anak," imbuh Kaisorn.

Lebih lanjut, Kaisorn mengatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan kepada semua kantor pemerintah untuk mengkoordinasikan upaya menemukan penyebaran virus COVID-19 yang baru, kemudian memberikan perawatan dan pemulihan cepat. Begitu juga dengan orang-orang sekitarnya yang telah melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19, harus dikarantina dan kelompok rentan harus diinokulasi vaksin penuh.

Selain itu, Kaisorn juga telah meminta agar masyarakat tidak melakukan bepergian ke daera-daerah dengan tingkat penularan COVID-19 yang tinggi. "Nakhon Si Thammarat pada hari Rabu (13/10), mencatat rekor angka satu hari, dengan 510 infeksi baru dan 10 kematian, akumulasi jumlah infeksi adalah 15.043 dengan 134 kematian," tandas Kaisorn.

Seperti yang diketahui, saat ini, banyak negara di dunia yang tengah berencana, atau bahkan sudah kembali membuka sekolah. Hal ini lantaran mengkhawatirkan kondisi pelajar jika terus menerus melakukan sekolah daring.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait