Menko Airlangga Ungkap Saudi Sudah Akui Vaksin Sinovac Untuk Jemaah Umrah, Tapi Harus Pakai Booster
Nasional

Meski demikian, Menko Airlangga menyatakan bahwa Indonesia masih belum mengizinkan program booster vaksin COVID-19 untuk masyarakat umum. Lantas bagaimana nasib keberangkatan jemaah umrah?

WowKeren - Sudah hampir dua tahun jemaah asal Indonesia tidak bisa berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan umrah. Namun kini Kerajaan Arab Saudi telah menyampaikan nota diplomatik kepada pemerintah Indonesia, yang artinya pembahasan pemberangkatan umrah sudah bisa dilakukan.

"Terutama untuk mengembalikan jemaah Indonesia untuk melakukan umrah di Saudi dengan persyaratan-persyaratan yang mereka tentukan," tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers pada Selasa (16/11).

Menurut Airlangga, Saudi baru mengakui vaksin COVID-19 yang mereka pakai saja. Yakni Vaksin AstraZeneca, Moderna, Pfizer, serta Johnson&Johnson. Saudi juga menambah pengakuan terhadap Vaksin Sinovac dan Sinopharm

"Namun untuk Sinovac-Sinopharm mereka (pihak Saudi) kemarin masih meminta adanya booster," ungkap Airlangga. "Dan Indonesia saat sekarang belum memberikan perizinan untuk booster ketiga kecuali nakes karena masyarakat masih punya target pemerintah di akhir Desember 70 persen untuk dosis pertama, dan 40 persen dosis kedua."


Airlangga menjelaskan bahwa program booster vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat umum baru dipersiapkan pada bulan Januari 2022 mendatang. Menanggapi situasi tersebut, ada usulan dimana pemerintah Indonesia melalui Menteri Agama melakukan diplomasi ke mitranya di Saudi.

"Dan berdasarkan informasi dari Pak Menteri Agama akan segera mengirim tim di minggu ini," jelas Airlangga. "Dan Menteri Kesehatan juga akan berkomunikasi dengan mitranya, Menteri Kesehatan di Saudi, mengenai penanganan COVID di Indonesia yang sudah diakui oleh WHO sendiri bahwa saat sekarang semuanya Level 1."

Lebih lanjut, Airlangga juga menyatakan bahwa negara lain seperti Australia hingga UEA kini juga telah mengakui Vaksin Sinovac dan Sinopharm. Dengan begitu, kegiatan umrah diharapkan bisa segera kembali dinormalkan.

Di sisi lain, Airlangga juga sempat mengungkapkan bahwa sebelum pandemi COVID-19, Indonesia selalu mengirim tak kurang dari 1 juta jemaah umrah setiap tahunnya. "Setiap tahun rata-rata ada 1 juta jamaah dari Indonesia yang berangkat, dan sekarang selama dua tahun sama sekali tidak ada keberangkatan," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru