Stok Bahan Makanan di Pasar AS Menipis Seiring Dengan Lonjakan Omicron, Ini Biang Keroknya
Unsplash/Tara Clark
Dunia

Menurut Wakil Presiden Komunikasi dan Penelitian di Asosiasi Merek Konsumen, Katie Denis, situasi ini bisa berlangsung setidaknya beberapa minggu ke depan.

WowKeren - Amerika Serikat menghadapi kekurangan bahan makanan seiring dengan melonjaknya COVID-19 Varian Omicron. Pasalnya, varian yang sangat menular tersebut telah menyebabkan melonjaknya biaya pengiriman dan kekurangan tenaga kerja.

Karantina yang luas di tengah lonjakan kasus Omicron telah meningkatkan permintaan bahan makanan, namun persediaan yang ada tetap rendah karena isu kekurangan tenaga kerja. Menurut laporan Daily Mail, masalah ini paling berdampak di wilayah Timur Laut Amerika dan Pesisir Barat (West Coast) karena cuaca musim dingin yang parah telah menggerogoti jalur pasokan vital.

Retail AS melaporkan bahwa 12 persen dari persediaan normal makanan, minuman, pembersih rumah tangga dan produk kebersihan pribadi seluruhnya habis. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan 7-10 persen pada hari tertentu.

Reuters melaporkan bahwa dalam tiga minggu terakhir, gangguan transportasi yang disebabkan oleh kurangnya pengemudi truk dan badai yang menghalangi jalan raya baru-baru ini telah menyebabkan biaya pengiriman untuk produsen buah dan sayuran naik dua kali lipat. Kenaikan tersebut terjadi di atas harga pandemi yang sudah lebih tinggi dibanding periode normal.


Menurut Wakil Presiden Komunikasi dan Penelitian di Asosiasi Merek Konsumen, Katie Denis, situasi ini bisa berlangsung setidaknya beberapa minggu lagi akibat isu kurangnya tenaga kerja. Asosiasi Grosir Nasional AS mengatakan bahwa banyak anggota tokonya beroperasi dengan kurang dari 50 persen kapasitas tenaga kerja mereka.

Tak hanya menipisnya pasokan, para konsumen juga mungkin akan dihadapankan oleh kenaikan harga di pasaran. Indeks Harga Konsumen melonjak 7 persen pada tahun 2021, tingkat tercepat sejak 1982.

Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS bulan lalu, biaya sereal naik 6 persen, bacon naik 19 persen, steak naik 21 persen dan telur naik 11 persen.

Di sisi lain, Omicron sendiri memang dinilai menyebabkan penyakit yang lebih ringan secara rata-rata. Namun tingkat infeksi yang sangat tinggi dapat membuat banyak orang yang rentan menjadi sakit parah.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait