HITSfluencer : Lista Tsurayya, Konten Kreator yang Sukses Sulap Barang Bekas Jadi Kerajinan Berkelas
Dokumentasi Lista
Selebriti

Lista Tsurayya selalu punya cara unik untuk sulap aneka barang bekas jadi kerajinan yang berkelas. Ingin tahu kisah dibalik kerajinan daur ulang Lista? Intip cerita selengkapnya berikut ini.

WowKeren - Barang bekas yang tidak terpakai berpotensi hanya menjadi sampah. Agar tidak sekedar menjadi sampah, beberapa orang memutuskan untuk melakukan daur ulang. Seperti yang dilakukan oleh Lista Tsurayya. Dengan tangan ajaibnya, pemilik channel YouTube, Lista Tsurayya, ini sukses menyulap barang-barang bekas menjadi kreasi kerajinan yang berkelas.

Lewat unggahan kontennya, Lista kerap berbagi inspirasi seputar kerajinan daur ulang dari barang bekas. Beragam kreasi uniknya ini berhasil mencuri perhatian lebih dari 1,9 juta subscribers. Selain itu, Lista juga sudah mendapatkan total lebih dari 270 juta kali penayangan. Fantastis bukan?


Salah satu konten kerajinan daur ulang Lista yang populer di YouTube adalah saat ia mendaur ulang botol minuman bekas menjadi kreasi pohon kelapa yang cantik. Video yang diunggah pada 21 Juli 2020 ini sudah ditayangkan lebih dari 18 juta kali.

Selain YouTube, konten-konten daur ulang Lista di akun TikTok, listatsurayya, juga tidak kalah populer. Seperti saat ia mendaur ulang tusuk sate dan bekas gelas air mineral menjadi hiasan dinding yang estetis. Video unggahannya ini pun sudah mendapatkan lebih dari 7 juta kali penayangan.

Kepada WowKeren untuk rubrik HITSfluencer, Lista mengungkapkan bahwa perjalanannya sebagai konten kreator selama ini tidaklah mudah. Ingin tahu cerita lengkapnya? Simak penuturan Lista berikut ini.

(wk/yoan)

1. Dari Bros Bahu Hingga Konten Daur Ulang


Dari Bros Bahu Hingga Konten Daur Ulang
TikTok/listatsurayya

Ketertarikan Lista membuat berbagai kerajinan sudah dimulai sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar. Saat itu, Lista bahkan sering membuat baju-baju boneka untuk dijual kepada teman-temannya. Keterampilan Lista pun semakin berkembang seiring berjalannya waktu.

Pada tahun 2015, bros bahu menjadi tren di kalangan hijabers. Lista pun membuat bros sendiri. Tak disangka, banyak orang tertarik dan meminta Lista untuk membuatkan detail tutorialnya. Ia akhirnya memenuhi permintaan itu dengan mengunggah video tutorial di YouTube.

"Tahun 2015 lagi musim bros bahu. Jadi, saya bikin buat dipakai sendiri, tapi ternyata banyak peminat," ungkap Lista. "Dari situ banyak yang request minta bikinkan tutorial. Akhirnya, saya bikin tutorial dan saya upload di YouTube."

Setelah tiga tahun berjalan, Lista mulai mengembangkan YouTube-nya menjadi konten daur ulang. Ide ini berawal dari permintaan subscribers-nya. Secara berkelanjutan Lista akhirnya terus mengunggah konten-konten kerajinan daur ulang.

2. Belajar Pede Lewat Konten TikTok


Belajar Pede Lewat Konten TikTok
TikTok/listatsurayya

Berkat konten daur ulangnya, channel YouTube Lista mulai banyak dikenali. Bahkan, ia sering mendapatkan tawaran untuk mengisi materi tentang kerajinan daur ulang di beberapa universitas. Sayangnya, tawaran tersebut terpaksa ditolak karena ia merasa belum percaya diri.

"Pernah disuruh mengisi acara di universitas. Saya itu merasa enggak mampu gitu, jadi enggak saya ambil. Beberapa kali sebenarnya ada seperti itu. Tapi, saya merasa enggak percaya diri," beber Lista.

Untuk membangun rasa percaya dirinya, Lista berencana mengikuti beberapa kelas public speaking. Selain itu, ia juga mulai belajar memberanikan diri untuk memasukkan voice over di konten-konten TikTok miliknya.

"Makanya, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa ikut kelas public speaking biar bisa ngomong, biar enggak grogi," lanjut Lista. "Sebenarnya, kalau di TikTok itu awalnya cuma pakai musik. Cuma, kesini-kesini itu mencoba untuk percaya diri, baru mulai (konten TikTok) diisi pakai suara."

3. Tak Gentar di Tengah Persaingan Konten


Tak Gentar di Tengah Persaingan Konten
TikTok/listatsurayya

Dengan jumlah subscribers yang fantastis, biasanya seorang konten kreator punya tim khusus untuk membuat video. Namun, Lista ternyata tidak memiliki tim. Pembuatan kerajinan hingga proses take video serta editing dilakukannya sendiri. Meski demikian, tak jarang ia juga dibantu oleh sang suami.

"Jadi selama ini kan mengedit sendiri, cuma dibantu sama suami. Makanya kan kesusahan bagi waktu sama TikTok," tutur Lista. "Jadi, TikTok-nya masih mengalah dulu. Nanti kalau sudah ada tim, baru Insya Allah aktif lagi. Mudah-mudahan di 2022 ini bisa punya tim."

Perjuangan Lista selama enam tahun bertahan sebagai konten kreator tentu bukan hal yang mudah. Apalagi saat ini banyak kreator-kreator baru yang memiliki konten serupa. Namun, Lista tidak pernah patah semangat. Ia selalu berusaha menampilkan kreasi-kreasi kerajinan daur ulang terbaiknya.

"(Tantangan) kalau sekarang itu menjamurnya konten kreator di bidang yang sama. Jadi kayak banyak saingan. Tapi enggak apa-apa. Sebenarnya, itu bisa jadi pemicu supaya bisa bikin konten yang lebih baik," ujar Lista. "Bikin kreasi yang original, enggak ada yang menyamakan, sama memperbaiki kualitas video tutorialnya supaya lebih jelas, gitu saja."

4. YouTube Vs TikTok


YouTube Vs TikTok
TikTok/listatsurayya

Setelah sukses di YouTube, Lista mulai menjajal TikTok. Awalnya, ia hanya mengunggah konten TikTok untuk kerjasama brand. Melihat prospek di TikTok cukup menjanjikan, ia akhirnya mulai aktif mengunggah konten.

Saat membuat konten untuk TikTok, Lista sempat merasa kesulitan. Pasalnya, format video YouTube dan TikTok jauh berbeda. Ditambah, durasi keduanya pun berbeda. Untuk konten YouTube, Lista bisa menyajikan kreasi yang rumit namun detail. Sedangkan di TikTok, ia harus menyajikan kreasi yang simpel karena durasi yang singkat.

"Yang pasti videonya vertikal, yang satunya horizontal. Agak susah sih. Ya kesusahannya itu di awal," ungkap Lista. "Kalau kesulitan lain, di TikTok harus bikin konten yang simpel, soalnya durasinya terbatas. Kalau di YouTube kan bisa agak lama jadi tutorialnya bisa detail."

Segala macam rintangan dan kesulitan tersebut nyatanya bukanlah sesuatu yang bisa menghalangi langkah Lista. Berkat tekad kuat ingin berbagi ilmu kepada lebih banyak orang, Lista pun berhasil melaluinya.

5. Dapat Banyak Dukungan dari Orang Terdekat


Dapat Banyak Dukungan dari Orang Terdekat
TikTok/listatsurayya

Selain barang bekas dari rumah, Lista kerap memanfaatkan kain perca milik ibunya yang berprofesi sebagai penjahit. Ia juga sering mendapatkan dukungan dalam bentuk "sumbangan" barang bekas dari teman-teman. Sesekali, Lista secara sukarela membagi-bagikan hasil kerajinan kepada orang-orang di sekitarnya.

"Kalau bahannya kebanyakan mengumpulkan sendiri dibantu keluarga sama teman-teman," jelas Lista. "(Kerajinan daur ulang) ada yang disimpan buat sendiri, dibagi-bagikan, juga ada yang dijual. Orang-orang di sekitar sini biasanya setelah saya habis post kerajinan tangannya, itu langsung WA."

Di sisi lain, Lista juga sering mendapatkan request dari subscribers. Mulai dari kerajinan sederhana sampai lumayan rumit. Puncaknya, ada satu permintaan subscribers yang paling susah dan sampai sekarang masih belum Lista realisasikan.

"Yang paling susah itu, banyak request untuk memperbaiki tas-tas yang sudah rusak (mengelupas)," ungkap Lista. "Masih agak buntu sih, masih bingung. Jadi, masih belum (dibuat) sampai sekarang."

6. Tidak Mudah Terpengaruh Komentar Negatif


Tidak Mudah Terpengaruh Komentar Negatif
TikTok/listatsurayya

Meski sudah banyak mendapatkan dukungan, Lista mengaku masih sering kehabisan ide. Jika hal ini terjadi, ia biasanya memilih untuk pergi jalan-jalan dan berbelanja bahan kerajinan sembari mencari inspirasi. Beragam inspirasi tak jarang didapatkan Lista dari Pinterest dan grup Facebook.

Kendati demikian, inspirasi yang Lista dapatkan sering kali membuat netizen salah paham. Banyak yang mengira jika konten Lista meniru. Padahal, ia hanya memodifikasi ide-ide yang sudah ada. Tak jarang, netizen sampai meninggalkan komentar-komentar negatif di kontennya.

"(Yang paling berat) mungkin hate komentar. Banyak yang bilang meniru sama enggak berguna. (Ide kerajinan) dari grup Facebook. Tapi, dari ide teman-teman itu saya modifikasi, enggak jiplak sama persis," terang Lista. "Biasanya kalau gitu cuma sebentar saja sih. Terus, setelah itu memutuskan mending enggak usah dibaca."

7. Tips Konsisten Bikin Konten


Tips Konsisten Bikin Konten
TikTok/listatsurayya

Bagi seorang konten kreator, perlu dedikasi yang kuat agar bisa terus bertahan. Menurut Lista, membuat konten sesuai passion adalah salah satu rahasia yang membuatnya bisa konsisten.

"Yang pasti bikin konten sesuai passion saja biar merasa enggak ada beban. Jadi, rasanya ingin bikin konten terus, enggak ada rasa tertekan. Kalau suka itu kan rasanya ingin bikin terus gitu malahan," ujar Lista.

Setelah membuat konten yang sesuai dengan passion, jangan pernah berhenti untuk belajar. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas konten. Selanjutnya, pastikan untuk tekun. Menekuni bidang yang dipilih secara serius juga merupakan salah satu kunci konsisten.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru