
Kesepakatan ini terjadi setelah sejumlah kompetisi penawaran dari beberapa penerbit. Menurut orang dalam, nilai kesepakatan itu adalah salah satu yang terbesar sepanjang masa.
- Zodiak Yanuarita
- Selasa, 22 Februari 2022 - 14:35 WIB
WowKeren - Penyanyi Britney Spears akhirnya memutuskan untuk menuliskan perjalanan hidupnya dalam sebuah memoar. Keputusan itu diketahui usai baru-baru ini ia meneken kesepakatan buku bernilai fantastis yang mencapai 15 juta dolar AS (Rp215 miliar).
Menurut orang dalam dari pihak penerbitan, Spears telah mencapai kesepakatan penting dengan penerbit Simon & Schuster untuk menggarap sebuah memoar. Memoar ini nantinya akan menceritakan semua tentang karier, perjuangan hidup, dan kehidupan keluarganya.
Kesepakatan ini terjadi setelah sejumlah kompetisi penawaran dari beberapa penerbit. Menurut orang dalam, nilai kesepakatan itu adalah salah satu yang terbesar sepanjang masa, di belakang Barack Obama.
Sebagaimana diketahui, hak atas buku-buku Obama dan istrinya, Michelle Obama terjual pada tahun 2017 lalu dengan nilai yang dilaporkan melebihi 60 juta dolar AS. Itu adalah angka terbesar yang diketahui untuk penjualan buku nonfiksi.
Spears telah bersiap untuk menulis memoar setelah dia marah atas klaim yang dibuat dalam buku tebal adik perempuannya Jamie Lynn yang berjudul "Things I Should Have Said". Buku itu dirilis pada Januari tahun ini. Spears bahkan sempat mengunggah buku tersebut di Instagram miliknya sambil memberikan ucapan selamat bernada sarkas.
"Selamat telah menjadi best seller," tulisnya. "Keberanianmu untuk menjual buku dan berbicara kebohongan....Aku harap kamu mau melakukan tes deteksi kebohongan sehingga semua orang tahu kamu berbohong tentang aku kepada semua orang."
Pengacara Britney, Mathew Rosengart, mengeluarkan kata-kata yang tegas. Ia menyatakan bahwa Britney tidak akan lagi diganggu oleh keluarganya.
"Meskipun Britney belum membaca dan tidak berniat membaca buku Anda, dia dan jutaan penggemarnya terkejut melihat bagaimana Anda telah mengeksploitasinya untuk keuntungan moneter," ujarnya. "Dia tidak akan mentolerirnya."
Sejak konservatorinya berakhir setelah 13 tahun pada bulan November, Spears telah menjadi subyek dari sejumlah film dokumenter yang berfokus pada perjuangan hukum dan tawaran untuk kebebasan. Namun menurutnya itu tak sesuai.
(wk/zodi)