Krisis Kian Memburuk, Perdana Menteri Sri Lanka Mengundurkan Diri?
Dunia

Juru bicara Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa, Rohan Weliwita, mengatakan pemimpin berusia 76 tahun itu telah menyerahkan surat pengunduran dirinya.

WowKeren - Krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka makin memburuk. Kekinian, sang perdana menteri, Mahinda Rajapaksa, dilaporkan telah menyerahkan surat pengunduran diri.

Pejabat pemerintah mengatakan pada Senin (9/5), "Perdana menteri telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada presiden." Pengumuman ini datang ketika protes atas krisis ekonomi yang memburuk di negara pulau itu berubah menjadi kekerasan.

Juru bicara Mahinda Rajapaksa Rohan Weliwita mengatakan pemimpin berusia 76 tahun itu mengirim surat pengunduran dirinya untuk membuka jalan bagi “pemerintah persatuan baru” yang disarankan oleh presiden Gotabaya Rajapaksa. Gotabaya merupakan adik dari Mahinda.

Presiden sebelumnya telah mencetuskan ide itu untuk memerangi krisis ekonomi terburuk negara itu sejak mendapatkan kemerdekaan dari pemerintahan Inggris pada tahun 1948. Tawaran Rajapaksa untuk mundur datang beberapa jam setelah pendukung partainya menyerbu tempat protes besar di Kolombo.


Mereka menyerang demonstran anti-pemerintah dan bentrok dengan polisi yang menggunakan gas air mata dan meriam air untuk mengusir mereka kembali. Setelah pecahnya kekerasan, pemerintah memberlakukan jam malam.

Protes terhadap keluarga Rajapaksa yang berkuasa di pemerintahan telah berkecamuk selama berminggu-minggu. Ribuan orang menuntut keluarga berpengaruh itu berhenti karena dianggap tidak becus menangani ekonomi negara itu.

Meski PM telah menawarkan diri untuk mundur, namun Minelle Fernandez dari Al Jazeera melaporkan dari Kolombo, pengunjuk rasa tidak mungkin ditenangkan oleh tawaran itu. "Mengorbankan Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa demi kelangsungan hidup presiden bukanlah sesuatu yang akan disetujui dengan mudah oleh para pengunjuk rasa," katanya.

Sebelumnya di hari yang sama, ratusan pendukung partai yang berkuasa berunjuk rasa di luar kediaman resmi perdana menteri sebelum berbaris ke lokasi protes anti-pemerintah di luar kantor kepresidenan. Polisi telah membentuk barisan personel sebelumnya di jalan utama menuju lokasi, tetapi tidak banyak yang bisa menghentikan pendukung pemerintah untuk maju.

Di kubu pendukung pemerintah, beberapa dipersenjatai dengan jeruji besi. Mereka menyerang demonstran anti-pemerintah sedangkan polisi menggunakan lusinan peluru gas air mata dan meriam air untuk membubarkan konfrontasi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait