'KKN di Desa Penari' Sukses Besar, Pemeran Hantu Curhat Miris Cuma Dibayar Rp75 Ribu?
MD Pictures
Film

Salah seorang pemain figuran yang memerankan karakter hantu di film 'KKN di Desa Penari' mengungkap pengalamannya selama syuting. Banyak kejadian melelahkan dan mistis yang dialaminya dan pemain lain.

WowKeren - "KKN di Desa Penari" menjadi film horor Tanah Air terlaris sepanjang masa. Film yang dibintangi Tissa Biani dkk itu telah memecahkan rekor dengan pencapaian lebih dari 6 juta penonton dalam 17 hari penayangan di bioskop.

Saking suksesnya KKN di Desa Penari, pihak MD Entertainment dan MD Pictures sedang menyusun strategi agar film ini bisa juga sukses saat tayang di luar negeri. Masyarakat Malaysia dan Singapura pun telah memberikan review positif terhadap film yang diambil dari kisah nyata ini.

Di tengah kesuksesan film tersebut, terkuak sisi lain dari para pemeran hantu. Salah satunya figuran pemeran hantu yang berada di Dusun Ngluweng Kalurahan Ngleri Kapanewon Playen, Gunungkidul.

Tempat itulah yang rupanya menjadi lokasi syuting film KKN di Desa Penari. Di mana ada sekira 50 orang menjadi figuran hantu.

Salah satu pemeran hantu bernama Subardo. Lelaki 51 tahun itu mengaku hanya dibayar Rp75 ribu untuk sekali pengambilan gambar. Ia adalah salah satu penduduk di sekitaran lokasi syuting.

"Saya itu didapuk (diminta) jadi hantu. Selain itu saya juga ikut jaga di sini," ungkap Subardo saat diwawancara awak media abru-baru ini.


\'KKN di Desa Penari\' Sukses Besar, Pemeran Hantu Curhat Miris Cuma Dibayar Rp75 Ribu?

Sosok Pemeran Hantu 'KKN di Desa Penari'

Subardo pun curhat mengenai pengalaman syuting sebagai hantu di film "KKN di Desa Penari". Tampil dengan durasi pendek di film, Subardo harus melakukan persiapan yang cukup melelahkan.

Subardo harus berjuang sehari semalam. Sebab makeup yang menutup wajahnya tidak boleh dihapus dalam 24 jam.

"Ketika menunggu giliran syuting, saya dan puluhan orang lainnya harus berada di dalam bus dengan AC tetap hidup," beber Subardo. "Kasihan yang make up-nya separuh wajah, honornya sama tapi lebih susah."

Perjuangan Subardo menjadi hantu tidak berhenti sampai di situ. Saat syuting, ia tidak boleh mengedipkan mata apalagi memejamkannya. Jika hal itu dilakukan, maka syuting harus diulang.

"Bayangkan mata tak boleh berkedip dalm waktu yang lama. Kami dibayar Rp75 ribu sekali pengambilan gambar," terangnya.

Tak hanya itu, kejadian mistis semacam kesurupan pun dialami oleh beberapa pemain figuran hantu yang lain. Bahkan ada salah satu kru film yang harus dibawa ke rumah sakit akibat kesurupan.

(wk/lara)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait