Kemal Palevi menanggapi soal perseteruan antara penggemar K-Pop, yakni NCT Dream. Kemal pun merasa heran karena mereka membawa-bawa partai politik ke dalam perseteruan mereka.
- Dessy Novitasari
- Jumat, 20 Mei 2022 - 12:29 WIB
WowKeren - Kemal Palevi rupanya ikut menyoroti perseteruan antar penggemar NCT Dream yang terjadi melalui Space Twitter. Kemal Palevi pun merasa tak habis pikir saat mengetahui perseteruan tersebut. Bukan tanpa sebab, Kemal kaget karena mereka membawa-bawa nama Golkar.
Tak hanya itu, perseteruan bertajuk "Safa Space" ini menjadi trending topic di Twitter. Perseteruan itu pun berawal dari penggemar NCT Dream bernama Safa yang diduga menghina salah satu member boy group di bawah naungan SM Entertainment tersebut.
Merasa sakit hati dengan cuitan Safa, beberapa penggemar NCT Dream lainnya membuat forum Space di Twitter untuk mendiskusikan persoalan tersebut. Awalnya, penggemar lain hanya ingin menuntut permintaan maaf secara langsung dari Safa. Namun, diskusi itu justru berakhir gaduh.
Melalui akun Instagram pribadi, Kemal Palevi pun memberikan tanggapan. Kemal menyoroti pernyataan seorang pembicara Safa Space yang menyeret partai politik Golkar.
"INIII APAAAAA. SAMPAI BAWA BAWA GOLKAR LOHHH," tulis Kemal Palevi di Instagram pada Kamis (19/5).
Ada klip suara yang dibagikan oleh Kemal Palevi di unggahan tersebut. Salah satu pembicara meminta Safa untuk meminta maaf karena dianggap telah mencemarkan nama baik member NCT Dream, yakni Jaemin dan Renjun.
"Kamu lupa ya, dosen saya ini dia kader Golkar, kamu jangan macem-macem," ucap salah satu pembicara dalam Safe Space. Selain itu, pembicara tersebut juga mengaku sebagai seorang aktivis HAM, anak abdi negara dan berasal dari keluarga yang bisa menurunkan pangkat orangtua Safa, yang diduga juga dari keluarga abdi negara.
Para netizen pun memberikan beragam tanggapan di kolom komentar. "Idola mereka mungkin lgi ketawa liat kebodohan tingkah laku mereka," komentar salah satu netter. "Kagumi karyanya ,bukan orangnya ,boleh kagumi orgnya tapi jangan kelewatan begonya," kata netter lain. "Lagi pula Yakali dosennya mau nanggepin kasus kek gini doang," tambah netter lain.
(wk/dess)
