'Era Wabah', Ahli Peringatkan Ancaman Penyakit Hewan yang Meningkat
pixabay.com/Ilustrasi/romanticfatman
Dunia

Meski penyakit zoonosis sudah ada selama ribuan tahun, namun kerusakan yang dipicu ulah manusia seperti deforestasi dan perubahan iklim menyebabkan pergolakan dunia hewan.

WowKeren - Setelah pandemi COVID-19 mulai mereda, kini muncul kekhawatiran baru mengenai penyebaran infeksi cacar monyet yang kian meluas. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa meningkatnya wabah penyakit yang berpindah dari hewan ke manusia dapat memicu pandemi lain.

Meski pada dasarnya penyakit zoonosis ini sudah ada selama ribuan tahun, namun kerusakan yang dipicu ulah manusia seperti deforestasi, budidaya ternak massal, dan perubahan iklim menyebabkan pergolakan dunia hewan sehingga zoonosis menjadi lebih umum selama beberapa dekade terakhir.

Adapun beberapa penyakit yang melompat dari manusia ke hewan adalah HIV, Ebola, Zika, Sars, Mers, flu burung, dan wabah pes. Pekan lalu Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan jika ancaman ke depan bukan hanya cacar monyet.

"Jumlah penyakit ini menular ke manusia meningkat," ujarnya. "Dan kemudian kemampuan kita untuk memperkuat penyakit itu dan memindahkannya ke dalam komunitas kita meningkat."


Meski infeksi ini ditemukan pertama kali pada kera, "Penularan zoonosis paling sering dari hewan pengerat, dan wabah menyebar melalui kontak orang ke orang," kata Dr Olivier Restif, ahli epidemiologi di University of Cambridge.

Jumlah patogen dan wabah zoonosis telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Menurut Program Lingkungan PBB, sekitar 60 persen dari semua infeksi manusia yang diketahui adalah zoonosis.

"Hewan liar telah secara drastis mengubah perilaku mereka sebagai respons terhadap aktivitas manusia, bermigrasi dari habitat mereka yang terkuras," katanya. "Hewan dengan sistem kekebalan yang lemah berkeliaran di dekat orang dan hewan peliharaan adalah cara pasti untuk mendapatkan lebih banyak penularan patogen."

Sebuah studi besar yang diterbitkan awal tahun ini memperingatkan bahwa perubahan iklim meningkatkan risiko pandemi lain. Ketika hewan melarikan diri dari habitat alami mereka, mereka akan bertemu spesies lain dan berpotensi menginfeksi dengan sekitar 10.000 virus zoonosis di antara mamalia liar, kata studi tersebut.

"Berbagai macam penyakit baru yang berpotensi berbahaya dapat muncul, kita harus siap," kata Dr Eric Fevre, seorang spesialis penyakit menular di Universitas Liverpool Inggris dan Institut Penelitian Peternakan Internasional di Kenya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait