AS Klaim Sudah Bunuh Pemimpin Al-Qaeda di Afghanistan, Taliban Bilang Begini
AFP
Dunia

Washington sempat mengatakan bahwa kehadiran pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri di Afghanistan merupakan pelanggaran terhadap perjanjian Doha yang diteken pada 2020 yang membuka jalan bagi penarikan pasukan asing dari negara itu.

WowKeren - Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengklaim bahwa pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan pesawat tak berawak CIA di Afghanistan. Zawahiri merupakan seorang ahli bedah Mesir yang diyakini membantu mengoordinasikan serangan 11 September 2001 yang menewaskan hampir 3.000 orang.

Terkait kabar tersebut, Taliban yang berkuasa di Afgahnistan ikut angkat bicara. Pada Kamis (4/8), Taliban mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui keberadaan Ayman al-Zawahiri di Afghanistan.

Pernyataan Taliban tersebut tidak mengkonfirmasi kehadiran Zawahiri di Afghanistan atau mengakui kematiannya. Namun untuk pertama kalinya sejak serangan CIA pada hari Minggu (31/7), Taliban menyebut nama Zawahiri secara resmi.

"Imarah Islam Afghanistan tidak memiliki informasi tentang kedatangan dan tinggal Ayman al-Zawahiri," demikian kutipan pernyataan Taliban. "Kepemimpinan Imarah Islam Afghanistan telah menginstruksikan badan intelijen untuk mengadakan penyelidikan yang komprehensif dan serius."


Awal pekan ini, Washington mengatakan bahwa kehadiran Zawahiri jelas merupakan pelanggaran terhadap perjanjian Doha yang ditandatangani pada 2020 yang membuka jalan bagi penarikan pasukan asing dari Afghanistan setahun lalu. Namun Taliban justru menuduh AS telah melanggar kesepakatan tersebut.

Pejabat Taliban telah mengakui adanya serangan pesawat tak berawak AS di pinggiran kota Kabul. Namun mereka tidak memberikan rincian korban serangan tersebut.

"Fakta bahwa Amerika menginvasi wilayah kami dan melanggar semua prinsip internasional, kami mengutuk keras tindakan itu sekali lagi," tegas Taliban. "Jika tindakan seperti itu diulangi, tanggung jawab atas konsekuensi apa pun akan berada di Amerika Serikat."

Di sisi lain, para pejabat AS mengungkapkan bahwa Zawahiri berada di balkon sebuah rumah tiga lantai di Kabul ketika ia menjadi sasaran dua rudal Hellfire pada Minggu pagi. Serangan pesawat tak berawak itu adalah serangan over-the-horizon pertama AS terhadap target di Afghanistan yang diketahui sejak Washington menarik pasukannya dari negara itu pada 31 Agustus 2021 lalu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait