Salah satu kisah dari tokoh legendaris di Indonesia akan diangkat menjadi sebuah film. Pada kali ini, tokoh yang diangkat menjadi film adalah Ali Sadikin eks Gubernur DKI Jakarta.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Minggu, 11 September 2022 - 15:55 WIB
WowKeren - Industri perfilman Indonesia akan merilis sebuah film biografi dari salah satu tokoh legenda di Tanah Air yakni Ali Sadikin. Sebagai informasi, Ali Sadikin merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta yang memimpin Ibu Kota selama 11 tahun, mulai dari tahun 1966 hingga 1977 silam.
Film dengan genre drama biopic itu nantinya akan menampilkan perjalanan hidup dan kiprah Ali Sadikin dalam karirnya, khususnya saat ia memimpin Jakarta selama 11 tahun. Dalam konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pihak produser menyampaikan bahwa proses perkembangan proyek film Ali Sadikin itu sendiri sudah dimulai sejak tahun 2019 lalu.
Film tersebut nantinya akan diproduksi oleh rumah produksi Shandiego Creative Media. "Perkembangan untuk membuat biopic ini cukup panjang, dari 2019. Semoga film ini bisa terealisasi," ujar Setyoro Swantomo selaku produser dalam keterangannya, dilihat Minggu (11/9).
"Rencana kita InsyaAllah kalau enggak ada halangan di November sudah mulai syuting," lanjut Setyoro. Diketahui bahwa pembuatan film ini sempat tertunda lantaran adanya pandemi COVID-19, namun kini film biografi Ali Sadikin telah siap digarap kembali.
Dalam film biografi Ali Sadikin, Khivak Iskak dan Putri Ayudya didapuk untuk membintangi film tersebut. Mereka berdua lantas mengaku sangat terhormat bisa terlibat dan dalam menjalaninya.
"Jujur kaget, dan ini adalah suatu tantangan, ini tokoh yang beloved by Indonesian people, jadi enggal bisa main-main," tutur Khivak. "Sepertinya enggak boleh salah untuk memerankan tokoh ini."
Hal senada pun disampaikan Putri. "Kehormatan bagi saya ada di dalam proyek ini," ungkap Putri.
Sebagai informasi, film biografi Ali Sadikin itu nantinya akan disutradarai oleh Faozan Rizal yang sebelumnya sukses menggarap film "Habibie & Ainun" pada tahun 2012 silam. Sedangkan untuk skenarionya, ditulis oleh Ifan Ismail yang merupakan salah seorang penulis skenario terkemuka Indonesia.
(wk/tiar)
