Kenali Apa Itu Hedonic Treadmill, Pola Pikir Yang Sulit Buat Bahagia & Penyebabnya
Pexels/Andrea Piacquadio
SerbaSerbi

Pola Pikir Hedonic Treadmill diteliti mampu membuat hidup seseorang sulit bahagia. Kenali, apa itu hedonic treadmill masalah psikologis yang marak terjadi dan penyebabnya.

WowKeren - Anda pasti mengira hedonic treadmill mengacu pada istilah fitnes, bukan? Eits, tetapi istilah hedonic treadmill yang akan dibahas kali ini bukan melenceng ke sana ya. Hedonic treadmill tergolong sebagai salah satu istilah psikologi yang berfokus pada kebahagiaan dan kesejahteraan manusia.

Hedonic treadmill atau juga dikenal dengan istilah adaptasi hedonis digunakan untuk mengartikan pola pikir dan emosi manusia yang cenderung kembali ke titik awal terlepas apa yang terjadi pada mereka. Sederhananya, treadmill hedonic adalah sifat manusia yang mudah melupakan dan tak lagi menghargai pencapaian yang telah diraih.

Misalnya, seseorang begitu menginginkan kenaikan pangkat, gaji atau bercita-cita membeli barang mewah. Namun, ketika mereka sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan, perlahan barang atau mimpi itu tak lagi berarti. Sifat ini membuat seseorang tak pernah puas atas pencapaian yang mereka miliki.

Hedonic treadmill membuat seseorang menginginkan tujuan atau pencapaian yang tak ada ujungnya. Pola pikir ini menyebabkan hidup sulit bahagia dan ujung-ujungnya tak mensyukuri apa yang dimiliki. Pendapat ini dibenarkan oleh pemerhati dan peneliti kesehatan Elizabeth Scott, Ph.D.


"Kesenangan dapat mengangkat suasana hati Anda dan membuat Anda merasa luar biasa, tetapi efeknya bisa cepat berlalu, cepat memudar. Pada akhirnya, kita kembali ke tingkat kebahagiaan yang sama seperti yang kita alami sebelumnya," terang Elizabeth Scott.

Hal yang sama juga terjadi ketika seseorang tengah bersedih atau merasa kehilangan. Kesedihan itu tak akan berangsur lama dan membaik seiring berjalannya waktu. Emosi negatif tersebut perlahan akan memudar dan sedikit demi sedikit kembali netral. Hal itu sudah ditinjau secara klinis oleh Psychology Today.

"Demikian pula, peristiwa yang sangat negatif pun biasanya tidak akan membuat seseorang depresi selamanya. Pada akhirnya, suasana hati seseorang akan bergeser kembali ke setelah awal dan kesedihan tersebut akan hilang dengan sendirinya," tinjau Psychology Today.

Disebut hedonic treadmill lantaran diumpamakan layaknya alat fitnes treadmill. Yang artinya, terus bergerak ke ke atas dan ke bawah tetapi tetap berada di tempat yang sama. Lantas, apa saja penyebab munculnya pola pikir hedonic treadmill? Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut ini.

(wk/Sisi)

1. Menginginkan Pencapaian/Hidup Orang Lain


Menginginkan Pencapaian/Hidup Orang Lain
Pexels/SHVETS production

Hedonic treadmill terjadi ketika Anda menginginkan sesuatu. Anda merasa akan lebih bahagia jika keinginan atau pencapaian tersebut bisa Anda miliki. Keinginan atau pencapaian itu biasanya dipicu ketika Anda mulai mengharapkan gaya hidup orang lain.

Namun, ketika sudah berhasil mendapatkan pencapaian dan keinginan tersebut, Anda tetap merasa kosong. Tentu pola pikir seperti ini akan menyiksa Anda bila dibiarkan terus menerus. Pasalnya, rasa ketidakpuasan Anda akan sesuatu tidak akan pernah putus dan selalu merasa kurang.

2. Peristiwa Dalam Hidup


Peristiwa Dalam Hidup
Pexels/Karolina Grabowska

Peristiwa hidup seseorang seperti menikah atau bercerai juga bisa mempengaruhi pola pikir hedonic treadmill. Peristiwa hidup yang dilalui seseorang mendorong adanya perubahan emosi dan membentuk pola pikir mereka. Pendapat tersebut telah ditinjau secara medis oleh psikiatris Timothy J. Legg, PhD, PsyD.

"Beberapa pengalaman atau peristiwa hidup kenyataannya dapat mendorong perubahan emosi. Misal, orang yang menikah cenderung lebih bahagia dari waktu ke waktu daripada mereka yang tidak. Orang yang bercerai cenderung kurang bahagia tetapi akan kembali menemukan kesenangan setelahnya," tinjau Timothy.

3. Kepribadian


Kepribadian
Pexels/Matheus Bertelli

Kepribadian seseorang biasa mempangaruhi pola pikir hedonic treadmill. Semakin baik kepribadian seseorang, semakin mudah mereka mengendalikan emosi yang tak stabil. Mereka yang bijak cenderung mampu mengelola emosi sehingga terhindar dari ketidakbahagiaan. Dosen psikologis Maike Neuhaus Ph.D membenarkan hal demikian.

"Penelitian menunjukkan setiap orang memiliki kepribadian dan ciri-ciri yang bervariasi. kepribadian ini lah yang mempengaruhi kebahagiaan dan kesejahteraan seseorang. Jadi, ciri-ciri kepribadian yang berbeda dapat memengaruhi individu pada tingkat kesejahteraan yang berbeda," tinjau Maike.

4. Pengalaman Traumatis


Pengalaman Traumatis
Pexels/cottonbro studio

Pola pikir hedronic treadmill bisa disebabkan karena pengalaman traumatis yang pernah terjadi di masa lalu. Rasa sakit dan penderitaan biasanya membantu mereka bangkit dan mulai menginginkan pencapaian-pencapain tinggi. Mereka ingin membuktikan kepada orang lain bahwa mereka hebat dan layak dihargai. Hal itu dibenarkan oleh Psychology Today.

"Tingkat kesejahteraan seseorang cenderung ditentukan karena faktor eksternal. Seperti, pengalaman yang mengubah hidup seperti berkabung atau cacat jangka panjang. Mengingat emosi tidak selalu tetap, seseorang dapat merubah pengalaman traumatis menjadi positif melalui perilaku gigih seperti mengejar tujuan altruistik," kata Psychology Today.

5. Kurang Bersyukur


Kurang Bersyukur
Pexels/Andrea Piacquadio

Orang-orang yang sering bersyukur atas pencapaian yang mereka miliki jarang merasa kekurangan. Emosi mereka lebih stabil dan tenang sehingga sulit tergoda dengan hal-hal yang kurang bermanfaat.

Ketika seseorang bersyukur atas apapun yang dimiliki, mereka tak akan iri akan pencapaian orang lain. Sebaliknya, orang-orang seperti ini akan sibuk memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik, alih-alih menginginkan kehidupan orang lain.

6. Lingkungan


Lingkungan
Pexels/Andrea Piacquadio

Lingkungan juga bisa sangat berpengaruh terhadap pola pikir seseorang. Hedonic treadmill lebih sering muncul di lingkungan yang kompetitif. Banyak orang ingin menjadi nomor satu dan terlihat baik di depan individu lain.

Lingkungan seperti ini memicu adanya keinginan atau pencapaian yang tak pernah putus. Usai mendapat apa yang diinginkan, mereka tak akan pernah puas. Pola pikir seperti ini hanya akan membuat lelah diri sendiri.

7. Kurangnya Rasa Cinta & Kasih Sayang


Kurangnya Rasa Cinta & Kasih Sayang
Pexels/Eunhyuk Ahn

Individu yang memiliki kasih sayang dan cinta melimpah cenderung senang menebar kebaikan kepada sesama. Sikap baik, ikhlas dan senang menolong dipercaya mampu meningkatkan kadar kebahagiaan seseorang.

Sebaliknya, mereka yang cenderung cuek dan acuh terhadap orang lain paling berisiko mengalami pola pikir hedonic treadmill. Pasalnya, selalu ada rasa tak ingin kalah dan gelisah dalam hati mereka.

Nah, itu dia pengertian dan 7 penyebab munculnya sifat hedonic treadmill. Semoga, sobat WowKeren selalu terhindar dari bahaya hedonic treadmill ya. Di artikel selanjutnya, WowKeren akan memberikan tips agar terhindar dari hedonic treadmill. Nantikan ya, see you!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait