Sampai Bikin Prabowo Subianto Ngamuk, KPI Belum Bersikap soal Media tak Liput Reuni 212
Instagram/prabowo
TV

Seperti yang diketahui, peristiwa Reuni 212 dilaksanakan pada Minggu (2/12) di Monas, Jakarta yang juga dihadiri oleh sederet massa dari berbagai daerah.

WowKeren - Calon Presiden Indonesia nomor urut 02, Prabowo Subinato sempat dibuat kesal oleh sejumlah media. Kekeselan Prabowo itu dipicu lantaran media Tanah Air kurang objektif saat meliput "Reuni 212" di Monumen Nasional (Monas), pada Minggu (2/12).

"Buktinya media hampir semua tidak mau meliput 11 juta lebih orang yang kumpul," ujar Prabowo dalam sebuah wawancara belum lama ini. "Belum pernah terjadi di dunia."

Bagi Prabowo, peristiwa "Reuni 212" merupakan kejadian pertama di dunia terkait jutaan massa mau berkumpul tanpa dibiayai oleh pihak manapun. Capres nomor urut 02 ini juga mengatakan pihak media yang tak ingin meliput disebut-sebut bukanlah jurnalis sejati.

"Saya katakan, hei media-media yang tidak mau mengatakan ada belasan juta orang atau minimal berapa juta orang di situ, kau sudah tidak berhak menyandang predikat jurnalis lagi," ucap Prabowo. "Kau boleh kau cetak, boleh kau ke sini dan ke sana, saya tidak mengakui anda sebagai jurnalis."

Sementara itu, diwakili oleh Sujarwanto Rahmat Arifin selalu Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), jika lembaganya belum mengambil sikap terhadap media-media Indonesia yang tidak meliput "Reuni 212". Kendati begitu, Rahmat juga mengatakan jika KPI memiliki hak untuk mengingatkan edaran mengenai fungsi media.


"Secara kelembagaan KPI belum bersikap," ujar Rahmat, dilansir Tempo pada Kamis (6/12). "Tapi dalam hal ini berhak mengingatkan atau mengirim surat edaran yang mengingatkan kembali peran dan fungsi media."

Rahmat melanjutkan jika salah satu fungsi lembaga penyiaran adalah media informasi. Mereka wajib menginformasikan peristiwa yang layak diketahui oleh masyarakat.

"Jadi, jika ada media yang tidak menginformasikan suatu peristiwa yang layak diketahui oleh masyarakat," lanjut Rahmat. "Dan berdasarkan news value, skala peristiwa/magnitute-nya layak, KPI patut menduga media tidak menjalankan fungsinya sebagai media massa."

Seperti yang diketahui, peristiwa "Reuni 212" kemarin hanya TV One dan I-News yang menayangkan. Sementara media lain tak menjalankan sesuai fungsinya. Jadi menurut Rahmat, KPI akan tetap bertindak perihal media yang tak menayangkan peristiwa "Reuni 212" itu.

"Peristiwa ini setidaknya menjadi preseden buruk independensi media di Indonesia," pungkas Rahmat. "Jika peristiwa seperti ini tidak disikapi, tentu akan ada pertanyaan mengenai independensi dan kebebasan pers di Indonesia."

Sementara itu, aksi "Reuni 212" kemarin bukan hanya masyarakat biasa yang datang. Sederet artis Tanah Air seperti Arie Untung, Dimas Seto hingga pasangan sensasional Mulan Jameela dan Ahmad Dhani juga ikut berpartisipasi.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait