Manfaatkan 10 Rempah Ini Sebagai Bahan Pengawet Makanan Alami
Kuliner

Pengawetan dengan bahan kimia dapat berbahaya bagi tubuh. Kalian dapat menggantinya dengan 10 rempah-rempah ini.

WowKeren - Pengawetan makanan adalah upaya menghambat kerusakan pangan yang disebabkan oleh mikroba yang memproduksi racun. Pengawetan makanan sendiri memiliki banyak metode. Mulai dari yang alami hingga menggunakan bahan kimia.

Namun, penggunaan pengawet dengan bahan kimia kerap tidak dianjurkan untuk orang yang dalam kondisi hamil. hipertensi dan bayi. Maka dari itu, sebaik-baiknya pengawetan adalah yang menggunakan bahan alami.


Pengawetan makanan dengan bahan-bahan alami sendiri sudah cukup lekat dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya untuk membuat asinan, acar, penggaraman ikan dan lainnya. Tak hanya itu, masih banyak rempah alami lainnya yang dapat kalian gunakan sebagai bahan pengawet.

Mau tahu apa saja? Simak di bawah ini, yuk.

(wk/nris)

1. Bawang Putih Sebagai Pengawet Makanan


Bawang Putih Sebagai Pengawet Makanan

Bawang putih merupakan bumbu dapur yang dikenal memiliki banyak manfaat. Mulai dari mengobati cacingan, sakit tenggorokan, sakit gigi, ambeien dan masih banyak lagi. Bawang putih juga sudah banyak digunakan untuk mengawetkan makanan.

Kandungan allicin di dalam bawang putih rupanya sangat efektif untuk mematikan gram positif dan gram negatif. Bawang putih juga bersifat antimikroba E.coli, segella sonneu staphylococcus dan aerogenes. Tak hanya itu, bawah putih juga dapat bermanfaat untuk mengurangi jumlah bakteri aerob, kaliform dan mikroorganisme lain sehingga makanan lebih awet.

2. Andaliman, Pengawet Makanan Khas Sumatera Utara


Andaliman, Pengawet Makanan Khas Sumatera Utara

Apa kalian pernah mendengar soal andaliman? Rempah satu ini banyak digunakan sebagai bumbu pada masalah di Sumatera Utara. Andaliman menjadi salah satu rahasia makanan dari daerah tersebut bisa tahan hingga berhari-hari. Bentuknya sendiri bulat kecil seperti merica namun berwarna hijau.

Andaliman digunakan untuk memperkaya rasa lantaran keberadaan senyawa antioksidan di dalamnya dapat menjaga hidangan dari oksidasi yang menyebabkan ketengikan. Apalagi makanan di Sumatera Utara dominan dengan daging dan ikan sebagai bahan utama yang rentan terhadap oksidasi.

Selain itu, andaliman memiliki antimikroba dan antioksidan sehingga dimanfaatkan sebagai pengawet alami. Rempah satu inij juga dimasukkan ke dalam makanan lainnya seperti bakso, tahu, produk minuman, mentega dan lainnya.

3. Rimpang Temulawak dapat Membuat Makanan Tahan Lama


Rimpang Temulawak dapat Membuat Makanan Tahan Lama

Rempah lainnya yang dimanfaatkan sebagai pengawet makanan dalah rimpang temulawak. Rimpang merupakan bagian batang temulawak yang berada di dalam tanah. Bagian ini digunakan sebagai sumber antioksidan dan antimikroba lantaran mengandung minyak atsiri xanthorrizol dan kurkuminoid.

Fraksi kurkuminoid adalah komponen yang memberikan warna kuning pada rimpang temulawak. Komponen tersebut juga memiliki aktivitas antioksidan yang dapat mencegah dan menetralkan radikal bebas di dalam tubuh manusia.

4. Bunga Lawang Alias Pekak Sebagai Bahan Pengawet Alami


Bunga Lawang Alias Pekak Sebagai Bahan Pengawet Alami

Salah satu rempah yang memiliki bentukkhas dan cantik adalah pekak. Rempah dapur satu ini lebih dikenal dengan nama bunga lawang. Bentuknya menyerupai bintang yang memiliki tujuh hingga delapan sisi dengan warna cokelat.

Bunga lawang memiliki kandungan, yakni senyawa anethol yang memiliki sifat antimikroba yang berguna sebagai pengawet alami. Aktivitas antimikroba dalam senyawa tersebut diidentifikasi sangat efektif untuk menghambat bakteri, kapang dan khamir. Sebanyak 5 mikro/ml dari ekstrak bunga lawang dapat menghambat bakteri Bacillus subtilis, bakteri Bacillus megatarium, kapang Fusarium spp dan Penicillium cryogenum.

5. Manfaatkan Kunyit untuk Mengawetkan Makanan


Manfaatkan Kunyit untuk Mengawetkan Makanan

Bahan selanjutnya adalah kunyit. Rempah satu ini mengandung senyawa seperti kurkumin dan minyak atsiri. Senyawa tersebut memiliki aktivitas antibakteri yang akan menghambat pertumbuhan bakteri dan senyawa fenolik yang bersifat antimikroba dengan cara kerja mendenaturasi dan merusak membran sel. Hal tersebut terbukti dapat mempertahankan dan memperpanjang umur makanan.

Untuk menggunakan kunyit sebagai bahan alami, kalian dapat memanfaatkannya langsung atau melalui proses pengapsulan. Kunyit yang dibuat sebagai mikrokapsul mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kunyit yang masih utuh. Mikrokapsul kunyit memiliki kelarutan yang baik dan dapat larut dalam panas yang tinggi.

6. Bahan Pengawet Alami, Kayu Manis


Bahan Pengawet Alami, Kayu Manis

Rempah lainnya yang memiliki kandungan senyawa antimikroba adalah kayu manis. Bahan satu ini memiliki sinamaldehid yang menghambat pertumbuhan lamur atau bertindak sebagai antifungal.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa kandungan sinamaldehid dalam kayu manis dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan negatif secara in vitro. Hal ini yang menyebabkan kayu manis banyak digunakan sebagai bahan pengawet alami.

7. Gunakan Biji Pala Agar Makanan Awet


Gunakan Biji Pala Agar Makanan Awet

Indonesia memiliki produksi pala yang cukup tinggi sehingga dapat memasok 60% kebutuhan di dunia. Selain dimanfaatkan sebagai penyedap masakan, pala juga memiliki manfaat kesehatan dan mengawetkan makanan.

Pala memiili senyawa aktif yang bersifat antimikrobial. Senyawa tersebut akan menginaktivasi daya adesi, enzin edan lipoprotein dari mikroba sehingga makanan akan lebih tahan lama. Selain itu, pala dapat mempertahankan warna merah dan kandungan nutrisi lemak dan protein pada daging yang disimpan beku.

8. Cengkeh Membuat Makanan dapat Tahan Lama


Cengkeh Membuat Makanan dapat Tahan Lama

Cengkeh merupakan rempah asli Indonesia. Cengkeh kerap digunakan sebagai rempah masakan, minuman tradisional hingga membuat kue kering. Penggunaan cengkeh akan membuat makanan memiliki cita rasa yang kas.

Nah, cengkeh juga mengandung senyawa aktif yang bermanfaat sebagai antimikroba. Efek antimikroba pada senyawa tersebut muncul dengan mekanisme perusakan struktur dan fungsi dari membran mikroba.

9. Gula Sebagai Pengawet Makanan Alami


Gula Sebagai Pengawet Makanan Alami

Gula merupakan bahan pemanis alami yang kerap digunakan untuk masakan. Selain sebagai pemanis, gula juga dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan. Gula pasir memiliki sifat higroskopis atau menyerap air sehingga sel-sel bakteri akan dehidrasi dan mati.

Pemanfaatan gula sebagai pengawet makanan disebut juga dengan penggulaan. Penggunaannya bisa dengan ditaburkan atau dicampur dengan bahan makanan atau minuman yang akan diawetkan.

10. Pengawetan Makanan dengan Garam


Pengawetan Makanan dengan Garam

Sama seperti gula, garam juga memiliki sifat higrokopis atau menyerap air. Garam akan menghambat dan menghentikan reaksi autolisis yang dapat mematikan bakteri yang ada di dalam bahan makanan. Hal ini yang menyebabkan makanan lebih awet.

Penggaraman merupan proses pengawetan makanan yang paling sering ditemukan. Seperti pada proses pembuatan ikan asin, telur asin atau asinan sayuran dan buah. Pembuatannya juga sangat mudah. Hanya dengan memasukkan garam pada bahan makanan dalam jumlah tinggi.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel