Tak Cuman Soal Telur dan Kelinci, Ini 8 Tradisi Unik Perayaan Hari Paskah di Berbagai Belahan Dunia
SerbaSerbi

Pada 2019 ini, Hari Paskah jatuh tanggal 21 Maret ini. Setiap daerah memiliki tradisi sendiri untuk merayakan Paskah. Ayo simak berbagai tradisi unik di dunia saat Paskah.

WowKeren - Hari Paskah akan datang tak lama lagi. Paskah sendiri merupakan Hari Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Yesus mengorbankan diri pada Jumat Suci sebagai Anak-Domba-Paskah yang sempurna untuk membebaskan seluruh umat manusia dari dosa dan maut abadi.

Paskah dirayakan pada hari Minggu pertama sesudah bulan purnama musim semi. Pada 2019 ini, Hari Paskah jatuh tanggal 21 Maret ini.

Bicara soal Paskah, perayaan tersebut identik dengan telur cokelat dan kelinci. Telur cokelat pertama muncul di Prancis dan Jerman pada abad ke-19 tetapi rasanya pahit dan keras. Seiring dengan membaiknya teknik pembuatan cokelat, telur berlubang seperti yang ada dewasa ini dikembangkan.


Sementara kisah kelinci Paskah diperkirakan mulai dikenal sejak abad ke-19. Kelinci biasanya melahirkan bayi sehingga mereka menjadi simbol kehidupan baru.

Legenda mengatakan bahwa kelinci Paskah meletakkan, menghiasi dan menyembunyikan telur karena mereka juga simbol kehidupan baru. Kelinci biasanya tidak melakukan semua pekerjaan tersebut sendiri. Di Swiss, telur paskah diantar oleh burung Elang dan di wilayah Jerman oleh rubah.

Nah, setiap daerah memiliki tradisi sendiri untuk merayakan Paskah. Berikut 8 tradisi perayaan Paskah yang ada di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Simak di sini.

(wk/nris)

1. Tradisi Saling Menyiram Air, Smingus-Dyngus di Polandia


Tradisi Saling Menyiram Air, Smingus-Dyngus di Polandia

Tradisi unik pertama berasal dari Polandia. Masyarakat Polandia saling menyiram air satu sama lain saat merayakan Paskah. Tradisi tersebut bernama Smingus-Dyngus.

Anak laki-laki menyiram air menggunakan ember, pistol air atau apapun. Legenda mengatakan bahwa gadis yang basah karena siraman air tersebut akan menikah tahun itu. Tradisi menyiram air memiliki asal-usul saat pembaptisan Pangeran Miezko pada Senin Paskah 966M.

2. Tradisi Telur Dadar Raksasa di Haux, Prancis


Tradisi Telur Dadar Raksasa di Haux, Prancis

Masyarakat Haux, Prancis memiliki tradisi yang berbeda. Mereka akan menyediakan omelet yang dibuat dari sekitar 4.500 butir telur ayam dan bisa disantap sekitar 1.000 orang. Semua orang yang berada di alun-alun utama kota dapat menikmatinya.

Menurut sejarah, tradisi ini bermuka ketika Napoleon dan tentaranya sedang mengembara dan berhenti di sebuah kota kecil lalu menyantap omelet. Rupanya, Napoleon sangat menyukai omelet tersebut. Kemudian semenjak itu, ia memerintahkan seluruh warga untuk mengumpulkan telur dan membuat omelet raksasa untuk pasukannya.

3. Tradisi Unik Paskah di Bulgaria dengan Perang Telur


Tradisi Unik Paskah di Bulgaria dengan Perang Telur

Jika banyak masyarakat yang merayakan Paskah dengan saling menyembunyikan telur. Namun, masyarakat Bulgaria mengadakan egg fights yang dilakukan di rumah masing-masing dengan keluarga.

Caranya adalah, kalian harus memilih satu telur, kemudian menepuknya dengan telur pilihan orang lain. Telur yang tidak pecah dianggap sebagai pemenang dan akan jadi orang paling sukses di keluarga tersebut pada tahun tersebut.

Selain itu, ada suatu tradisi di Bulgaria di mana perempuan paling tua di keluarga akan menggosok wajah anak-anak di keluarganya dengan telur pertama yang ia warnai. Tradisi ini dilakukan dengan harapan anak-anak tetap sehat dan kuat.

4. Tradisi Ayah Menyemprotkan Parfum ke Anak Perempuan di Hungaria


Tradisi Ayah Menyemprotkan Parfum ke Anak Perempuan di Hungaria

Ketika Hari Paskah tiba, orang Hungaria merayakannya dengan tradisi sprinkling. Tradisi ini merupakan kegiatan di mana para ayah menyiram air wangi, parfum atau cologne pada anak perempuan kemudian meminta cium. Tradisi ini dipercaya akan memberikan efek pembersihan, penyembuhan dan kesuburan.

5. Tradisi Pot Throwing di Corfu, Yunani


Tradisi Pot Throwing di Corfu, Yunani

Tradisi pot throwing berlangsung di pulau Corfu, Yunani digelar untuk merayakan Hari Paskah. Orang-orang melempar pot, gerabah atau lainnya dari jendela yang kemudian hancur di jalanan.

Ada yang mengatakan kebiasaan tersebut berasal dari Venesia, di mana pada hari pertama tahun baru orang-orang membuang semua barang-barang lama mereka. Sebagian orang percaya melempar pot merupakan bagian dari menyambut musim semi, melambangkan tanaman baru yang akan tumbuh di pot baru.

6. Tradisi Abballu de Daivuli di Prizzi, Italia


Tradisi Abballu de Daivuli di Prizzi, Italia

Abballu de Daivuli merupakan tradisi di mana penduduk Prizzi, Italia mengenakan topeng menakutkan dari seng dan mengenakan jubah merah untuk menggambarkan iblis. Mereka yang mengenakan kostum mengganggu sebanyak mungkin "jiwa" (orang-orang yang membayar minuman pengguna kostum) sebelum sore hari ketika Bunda Maria dan Yesus Kristus bangkit menyelamatkan manusia dengan mengusir iblis.

7. Perayaan Semanta Santa di Flores Timur


Perayaan Semanta Santa di Flores Timur

Daerah-daerah di Indonesia juga memiliki tradisi untuk merayakan Hari Paskah. Semana Santa atau Pekan Suci digelar oleh masyarakat Flores Timur selama 4 hari berturut-turut. Ritual dimulai pada hari Kamis Putih dan akan berakhir Minggu Paskah. Prosesi puncak jatuh pada hari Jumat Agung atau yang disebut dengan Sesta Vera.

Jemaat melakukan ritual Tikam Puro pada sore hari di Kamis Putih guna mempersiapkan jalur yang akan ditempuh sepanjang 7 km. Mereka akan memasang lilin di sepanjang jalan tersebut. Patung Perawan Maria akan dimandikan dan dikenakan pakaian berkabung warna hitam, ungu atau mantel beludru biru. Kemudian pada Jumat Agung, prosesi ini diisi dengan pengusungan tubuh Yesus Kristus.

8. Tradisi Kure, Nusa Tenggara Timur


Tradisi Kure, Nusa Tenggara Timur

Masyarakat Nusa Tenggara Timur, memiliki tradisi Kure saat Paskah. Kata Kure berasal dari bahasa Latin yang artinya berdoa sambil mengunjungi keluarga-keluarga yang beragama Katolik. Tradisi ini berlangsung pada tri hari suci Paskah. Diawali dengan ritual pengosongan diri yang dinamakan Boe Nekaf sehari sebelum tri hari suci.

Rangkaian tradisi Kare lainnya meliputi pemandian benda-benda suci (Taniu Uis Neno) peninggalan portugis yang menyebarkan agama Katolik di sana. Jemaat kemudian melanjutkan ritual dengan melakukan persembahan berupa uang, buah-buahan, sayuran, sirih dan pinang. Tradisi ini diakhiri dengan tarian dan menghanyutkan air serta minyak yang digunakan pada saat Taniu Uis Neno.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru