Rupiah Kembali Menguat Usai Sri Mulyani Kembali Terpilih Jadi Menteri Keuangan
Nasional

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai penguatan rupiah tak lepas dari imbas sentimen positif dari penyusunan kabinet kerja Jokowi jilid 2.

WowKeren - Nilai tukar rupiah kembali menguat pada Rabu (23/10) pagi, yakni berada di posisi Rp 14.035. Nilai tersebut menguat sebesar 0,04 persen dari sebelumnya yang ada di posisi Rp 14.040 pada Selasa (22/10) malam.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai penguatan rupiah tak lepas dari imbas sentimen positif dari penyusunan kabinet kerja Jokowi jilid 2. Selain itu, terpilihnya kembali Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan juga dianggap memberikan angin positif. Menurut Ariston, pasar mempercayai kemampuan Sri dalam mengawal kebijakan fiskal Jokowi.

"Terutama setelah pasar mengetahui Sri Mulyani masih jadi Menkeu," kata Ariston dilansir dari CNN Indonesia, Rabu (23/10). "Pasar rupanya mempercayai kemampuan Sri Mulyani untuk mengawal kebijakan fiskal Jokowi."


Ariston memprediksi bahwa rupiah akan terus bergerak di kisaran Rp 14.000 hingga Rp 14.100. Pergerakan ini juga tak lepas dari kondisi kesepakatan Brexit. Menurutnya, melempemnya kesepakatan Brexit berpotensi menahan laju penguatan rupiah.

"Semalam parlemen Inggris kembali mementahkan proposal kesepakatan Boris Johnson," tutur Ariston. "Dan memaksa perpanjangan waktu Brexit."

Masih dilansir dari CNN Indonesia, sejumlah mata uang di Asia Tenggara terpantau melemah terhadap dolar AS. Ada baht Thailand yang melemah 0.03 persen, ringgit Malaysia yang melemah 0.07 persen, peso Filipina 0,05 persen, hingga dolar Singapura yang melemah 0,01. Sedangkan penguatan dialami oleh mata uang yen Jepang yang naik sebesar 0,07 persen dan rupee India yang naik sebesar 0.29 persen.

Hal sama juga terjadi di sejumlah negara maju. Penguatan terjadi pada dolar Australia sebesar 0,04 persen dan euro sebesar 0,01 persen. Sementara itu, poundsterling Inggris justru melemah sebesar 0,03 persen dan dolar Kanada sebesar 0,02 persen.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru