Beda dari Trump, Capres AS Joe Biden Pastikan Tak Akan Gelar Kampanye Selama Pandemi
Getty Images
Dunia

Capres dari Partai Demokrat, Joe Biden, menilai bahwa keputusannya untuk tak menggelar kampanye di tengah pandemi corona ini adalah yang terbaik untuk keselamatan warga AS.

WowKeren - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengatakan tidak akan mengadakan kampanye pilpres selama pandemi COVID-19. Menurutnya, hal tersebut merupakan keputusan terbaik untuk dirinya dan warga AS. Keputusan Biden ini tentunya sangat bertolak belakang dengan Donald Trump yang tetap menggelar kampanye di tengah pandemi.

"Saya akan mengikuti perintah dokter, tidak hanya untuk saya, tapi juga negara, dan itu berarti saya tidak akan mengadakan rapat umum. Saya kira ini adalah kampanye yang tidak biasa dalam sejarah modern," kata Biden dalam sebuah konferensi pers di Dalware pada Selasa (30/6) waktu setempat.

Biden juga secara terbuka mengaku belum menjalani tes COVID-19. Oleh karena itu, ia sengaja membatasi penampilannya di depan umum. Sebagai gantinya, Biden melakukan wawancara di studio televisi sementara di kediamannya.

Dalam konferensi pers di Dalware, Biden juga tak segan mengkritik pesaingnya, Presiden Donald Trump, dalam menangani pandemi COVID-19 di AS. "Bulan demi bulan, ketika para pemimpin lain dan negara-negara lain mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengendalikan virus, Donald Trump mengecewakan kita," kata Biden.


Tak hanya mengkritik, mantan wapres era Barack Obama tersebut juga turut mengejek Trump dengan menyebutnya sebagai Presiden masa perang. "Sepertinya Presiden masa perang kita menyerah, mengibarkan bendera putih, dan meninggalkan medan perang," ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, belakangan ini Trump sendiri memang kerap menuai kontroversi dari publik jelang pemilihan presiden pada November mendatang. Elektabilitasnya terus menurun lantaran Trump mengambil beragam kebijakan yang dinilai sangat tak masuk akal.

Bahkan kampanyenya beberapa waktu lalu yang digelar di Tusla, Oklahoma, hanya dihadiri oleh segelintir orang. Dari target 100 ribu pendukung, massa yang datang justru tak lebih dari 19 ribu orang.

Hal ini lantaran keputusan Trump untuk menggelar kampanye dinilai sangat berisiko, mengingat kasus COVID-19 di AS terus mengalami lonjakan signifikan. Bahkan, tim kampanye Trump dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 dan disebut sebagai klaster baru di AS.

Kasus COVID-19 di AS sendiri memang masih mengalami peningkatan signifikan. Pada Selasa lalu, Negeri Paman Sam melaporkan lebih dari 40 ribu kasus baru. Itu merupakan yang keempat kalinya dalam lima hari terakhir.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait