Bicara Pengalaman Birokrasi, Sri Mulyani Curhat Soal Menteri Baru di Kabinet RI
Instagram/smindrawati
Nasional

Penyaluran dana penanggulangan COVID-19 tidaklah semudah yang dibayangkan sebab sebelum dana sampai ke tangan masyarakat, masih harus melalui proses panjang.

WowKeren - Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara mengenai menteri-menteri baru yang ada di Kabinet Indonesia Maju. Menurutnya, para menteri yang sebelumnya belum pernah duduk di pemerintahan masih belum memiliki pengalaman soal birokrasi.

"Beberapa menteri benar-benar baru menjabat. Saya selalu berpikir seandainya semua menteri seperti saya, berharap mereka sudah tahu tentang birokrasi, kebijakan, dokumen anggaran," kata Sri di kanal Youtube The Jakarta Post, Rabu (19/8). "Tapi tidak, beberapa dari mereka benar-benar baru, mereka belum pernah bekerja di pemerintahan sebelumnya."

Sementara itu, Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah mengeluarkan instruksi agar anggaran untuk penanganan COVID-19 bisa digelontorkan secara maksimal. Namun sayangnya, hal ini tidaklah semudah yang dibayangkan. Sebab sebelum dana itu sampai ke tangan masyarakat sebagai penerimanya, masih harus melalui proses panjang.


"Presiden meminta dana tersebut harus disiram kepada masyarakat. Tapi, menyiram dana ke masyarakat ini tidak semudah menyiram air ke toilet," kata Sri. "Ketika menyalurkan dana, pemerintah akan diaudit mengenai siapa target penerimanya, alamatnya, jadi ini bicara tentang data."

Sehingga pemerintah pun berupaya agar penanggulangan pandemi COVID-19 bisa dilakukan secara maksimal. Hal itu dilakukan dengan dengan menghadirkan berbagai perombakan atau mendesain ulang kebijakan. Hal ini pun berimbas pada pola kerja menteri yang menurut Sri bahkan harus bekerja selama 24 jam.

"Presiden menanyakan ini saatnya semua menteri melihat ke detail, bekerja secara mikro detail," lanjut Menkeu. "Sisi baiknya, kami benar-benar bekerja 24 jam, kembali ke belakang setiap jam. Pada dasarnya kami mengejar seperti orang gila saat ini, lihat sangat detail."

Lebih jauh, ia mengingatkan agar dana untuk penanganan COVID-19 tidak dikorupsi. Ia berharap instansi pemerintah bisa merealisasikan penyaluran anggaran hingga 98 persen. "Semoga tidak dikorupsi ya, supaya memberi manfaat kepada orang-orang. Saya pikir itu akan menjadi sesuatu yang baik bagi kita semua, tapi bisa jadi ada kendala," imbuhnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru