Laju Kematian Global Meningkat, Setara 1 Orang Meninggal Karena Corona Tiap 16 Detik
Dunia

Jumlah kematian akibat COVID-19 di tingkat global telah menembus angka 1 juta. Menurut perhitungan Reuters berdasarkan rata-rata bulan September, lebih dari 5.400 orang di seluruh dunia meninggal akibat COVID-19 per harinya.

WowKeren - Jumlah korban jiwa pandemi virus corona (COVID-19) di tingkat global kini telah menembus angka 1 juta. Melansir situ worldometers pada Selasa (29/9), COVID-19 telah menjangkit 33.552.483 orang di seluruh dunia dengan 1.006.381 pasien di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Angka kematian akibat COVID- 19 tahun ini telah mencapai dua kali lipat dari jumlah orang yang meninggal akibat malaria setiap tahunnya. Tingkat kematian akibat COVID-19 juga mengalami kenaikan di beberapa pekan terakhir, seiring dengan adanya lonjakan infeksi di sejumlah negara.

"Dunia telah mencapai tonggak yang menyedihkan," ujar Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB), Antonio Guterres, dilansir Bangkok Post pada Selasa (28/9). "Ini merupakan angka yang tak terpikirkan. Namun kita tidak boleh melupakan setiap kehidupan individu. Mereka adalah ayah dan ibu, istri dan suami, saudara laki-laki dan perempuan, teman dan kolega."

Angka kematian akibat COVID- 19 ini naik dua kali lipat dari yang awalnya setengah juta hanya dalam waktu tiga bulan. Tingkat kematian ini semakin cepat sejak kasus kematian COVID-19 pertama tercatat di Tiongkok pada awal Januari 2020 lalu.


Menurut perhitungan Reuters berdasarkan rata- rata bulan September, lebih dari 5.400 orang di seluruh dunia meninggal akibat COVID-19 setiap 24 jam. Angka ini setara dengan 226 orang per jam, atau satu orang meninggal dunia akibat COVID-19 setiap 16 detik.

Meski demikian, para ahli justru khawatir angka kematian COVID-19 yang dilaporkan secara global ini kurang mewakili penghitungan sebenarnya. Pasalnya, ada kemungkinan pengujian dan pencatatan COVID-19 tidak memadai, atau bahkan manipulasi angka oleh beberapa negara.

Tingginya jumlah kematian COVID-19 ini juga telah menyebabkan perubahan dalam upacara penguburan di seluruh dunia. Penyedia kamar mayat serta pemakaman disebut kewalahan, sedangkan keluarga korban COVID-19 dilarang mengucapkan selamat tinggal secara langsung karena harus menaati protokol pemakaman.

Di sisi lain, Amerika Serikat, Brasil, dan India kini menyumbang 45 persen kasus kematian COVID-19 global. Namun ketiga negara tersebut telah mencabut aturan social distancing beberapa pekan terakhir.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait