Minta Warga Waspada Mutasi Virus Corona B117, Sri Mulyani: Bisa Ancam Ekonomi RI
Instagram/smindrawati
Nasional

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta masyarakat untuk tidak terlena dengan adanya program vaksinasi, karena tak dapat menjamin perlindungan 100% dari mutasi corona Inggris B117.

WowKeren - Ditemukannya kasus mutasi corona asal Inggris B117 di Tanah Air membuat warga terkejut. Hal ini juga membuat sejumlah pihak berpesan agar masyarakat tak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Ia bahkan menilai adanya mutasi B117 bisa menjadi ancaman bagi perekonomian Indonesia.

“Kita masih menghadapi COVID, dengan vaksinasi sebagai harapan, itu bukan alasan untuk kita terlena," ujar Sri Mulyani usai pelantikan eselon I secara virtual, Jumat (12/3). "Bahkan kita mendengar varian baru B117 yang dapat menjadi ancaman apabila kita tidak berhati-hati dalam menerapkan protokol kesehatan."

Menurut Sri Mulyani, tahun ini menjadi harapan agar perekonomian bisa pulih. Tahun ini juga menjadi tantangan dan penuh tanggung jawab, apalagi di 2022 mendatang Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan G20. “Tahun 2022 kita memegang presidensi G20, dan itu artinya berbagai langkah dan aktivitas bersama BI dan kementerian lembaga akan meningkat untuk persiapannya,” jelasnya.


Tahun ini juga, pemerintah harus merumuskan kebijakan fiskal untuk APBN 2022. Untuk itu, seluruh tantangan tersebut harus bisa dihadapi mulai saat ini.

“Kita juga diberikan penugasan oleh UU untuk melaksanakan konsolidasi fiskal dalam menghadapi pandemi, di mana APBN menjadi instrumen utama, kita dihadapkan pada dua tantangan sulit, membantu masyarakat dan ekonomi dan membantu kesehatan APBN,” jelas mantan pelaksana Bank Dunia itu. “Sebuah tugas yang berlawanan namun harus dilakukan secara seimbang, tepat waktu dan tepat ukuran."

Selain mutasi B117, varian baru COVID-19 Inggirs N349K juga patut diwaspadai. Pasalnya, virus tersebut sudah menyebar ke 30 negara.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bahkan menyebut jika varian ini adalah karena lebih "pintar" dari varian sebelumnya. "Varian N439K yang sudah lebih di 30 negara ternyata lebih smart dari varian sebelumnya," ungkap Daeng. "Karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat. Dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru