Miris, Orang Tua di Afghanistan Sampai Rela Jual Anak Demi Beli Makan
AFP/Wakil Kohsar
Dunia

Bencana kemanusiaan yang terjadi di Afghanistan tampaknya semakin memburuk. Bahkan kini warga Afghanistan sampai rela menjual anaknya demi makan atau membayar utang.

WowKeren - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB / UN) sudah berkali-kali mengingatkan soal potensi bencana kemanusiaan yang bisa melanda Afghanistan. Situasi ini pun diperburuk dengan Taliban yang kini kembali menguasai pemerintahan Afghanistan dan memicu reaksi keras masyarakat global.

PBB mengingatkan krisis kemanusiaan yang terjadi bisa menyeret lebih banyak lagi keluarga Afghanistan dalam kemiskinan ekstrem. Dalam kondisi seperti itu, tentu segala cara akan ditempuh semata demi bisa mendapatkan uang untuk membeli makan, termasuk dengan menjual anak sendiri.

Mirisnya, fenomena semacam ini rupanya sudah dapat dijumpai di Afghanistan. Bukan cuma untuk membeli makan, beberapa orang tua dalam keadaan miskin ekstrem ini rela menjual anak mereka demi membayar utang yang sudah tidak terhitung jumlahnya.

"Ini anak perempuan saya, usianya 8 tahun. Saya menjualnya senilai 300.000 Afghanis (setara USD3.000 atau Rp42 juta) karena kelaparan dan terlilit utang," ujar seorang warga Afghanistan yang tak disebutkan namanya, dikutip dari CGTN, Kamis (28/10).

Wanita berhijab hitam itu mengungkap pembeli anak perempuannya akan tiba dalam beberapa hari ke depan. "Pembelinya akan datang beberapa hari mendatang dan akan membawa anak saya bersamanya ke rumahnya," tutur narasumber yang tak diungkap namanya tersebut.


Wanita itu mengetahui jelas keputusannya tidak sesuai dengan ajaran yang selama ini dianutnya. "Namun saya tidak punya pilihan lain," tegasnya.

"Tentu saja menjual anak perempuanmu sendiri bukanlah hal yang baik. Tuhan dan nabi-Nya tidak pernah mengajarkan kami seperti ini," imbuhnya.

Krisis kemanusiaan di Afghanistan memang semakin buruk beberapa waktu belakangan. Bahkan PBB memperkirakan sekitar 95 persen warga Afghanistan tidak memiliki cukup bahan pangan, yang tentu saja akan berujung pada bencana kelaparan.

Bukan hanya itu, dalam beberapa bulan ke depan, jutaan warga Afghanistan bisa jatuh jauh di bawah garis kemiskinan. "Krisis kemanusiaan di Afghanistan kian memburuk," tutur PBB.

Pasalnya sejak Taliban mengambilalih pemerintahan, banyak bantuan internasional yang juga dihentikan penyalurannya. Amerika Serikat pun saat ini juga membekukan aset senilai kurang lebih USD9 miliar yang tersimpan di bank sentral Afghanistan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru