Korban Tewas Tsunami Pascaerupsi Gunung Berapi di Tonga Bertambah, Abu Vulkanik Halangi Bantuan
Dunia

Akibat bencana alam tsunami yang melanda Tonga menimbulkan banyak dampak. Korban terdampak pun saat ini membutuhkan bantuan, namun komunikasi juga masih sangat terbatas.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, negara Pasifik Tonga dihantam tsunami usai sebuah gunung berapi di bawah laut meletus. Akibatnya, beberapa negara juga terdampak, bahkan diperingatkan akan potensi terjadinya tsunami. Namun peringatan ini diketahui telah menurun.

Melansir UPI, pejabat Selandia Baru mengkonfirmasi pada Selasa (18/1), bahwa sedikitnya ada dua orang tewas setelah letusan gunung berapi dan tsunami di Tonga.

Sebelumnya, korban tewas hanya berjumlah satu orang, namun dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru mengatakan bahwa pihak berwenang telah memberi tahu Komisi Tinggi Selandia Baru di Tonga bahwa jumlah korban tewas yang dikonfirmasi mencapai dua orang.

"Bahwa jumlah korban tewas yang dikonfirmasi mencapai dua, termasuk seorang warga negara Inggris. Korban lainnya adalah warga negara Tonga," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru kepada UPI, dikutip Selasa (18/1).

Di sisi lain, komunikasi di Tonga hingga saat ini diketahui juga belum lancar. Selain itu, para korban juga membutuhkan bantuan mendesak air bersih dan makanan.


Namun, abu tebal di landasan pacu bandara membuat pengiriman bantuan terhadap korban tsunami di Tonga menjadi tertunda. Melansir AP News, adapun penundaan ini juga terjadi akibat kerusakan signifikan yang dilaporkan beberapa hari setelah letusan gunung berapi bawah laut yang besar dan tsunami.

Sebagai informasi, Militer Selandia Baru mengirimkan bantuan berupa air minum dan pasokan kebutuhan sehari-hari lainnya yang sangat dibutuhkan oleh korban. Namun akibat dari banyaknya abu vulkanik di landasan pacu membuat penerbangan ditunda setidaknya satu hari.

Selain itu, Selandia Baru diketahui juga telah mengirimkan bantuan berupa sebuah kapal angkatan laut ke Tonga pada Selasa (18/1), dengan kapal lain yang direncanakan akan berangkat di kemudian hari dan menjanjikan 1 juta dolar Selandia Baru atau sekitar Rp9,7 miliar awal untuk upaya pemulihan.

Tak hanya Selandia Baru, Australia pun turut mengirimkan bantuan berupa kapal angkatan laut dari Sydney ke Brisbane untuk mempersiapkan misi dukungan jika diperlukan. Seperti yang diketahui, komunikasi dengan Togas masih sangat terbatas.

Namun Selandia Baru dan Australia telah mengirim penerbangan pengawasan militer untuk menilai kerusakan pada hari Senin (17/1), dengan foto udara menunjukkan lanskap Tonga yang semarak diubah oleh abu menjadi lanskap bulan abu-abu.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait